Cegah Banjir Semarang, Maksimalkan Rumah Pompa dan Normalisasi Sungai 

Dinas Pekerjaan Umum pasang CCTV di rumah pompa

Semarang, IDN Times - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah bencana banjir yang biasa terjadi saat musim hujan. Upaya yang dilakukan antara lain mulai dengan menyiapkan pompa air hingga pengerukan endapan sedimentasi di sungai-sungai.

1. DPU Kota Semarang sudah lakukan pencegahan banjir sebelum masuk musim hujan

Cegah Banjir Semarang, Maksimalkan Rumah Pompa dan Normalisasi Sungai ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Sih Rianung mengatakan, memasuki musim hujan ini pihaknya tidak hanya melakukan persiapan tetapi juga sudah menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di lapangan untuk mencegah banjir.

‘’Kami sudah melakukan pantauan bersama pihak terkait seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), kelurahan, kecamatan dan warga, kemudian menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di lapangan. Kami siapkan peralatan, tenaga, dan operasional pompa untuk mengatasi itu. Misalnya, sungai di bawah Jembatan Kartini apa perlu dilakukan pengerukan,’’ katanya saat dihubungi, Kamis (12/11/2020).

Baca Juga: Banjir Rob Terjang Tegal dan Pekalongan, 13 Desa Tergenang

2. Pemkot Semarang anggarkan dana Rp12 miliar untuk penanganan banjir dan rob di tahun 2020

Cegah Banjir Semarang, Maksimalkan Rumah Pompa dan Normalisasi Sungai Alat berat diterjunkan untuk mengangkut sedimentasi lumpur anak sungai Cikenanga di Desa Sarabau Kecamatan Plered. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Terkait anggaran pada tahun 2020 ini, Pemkot Semarang telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 12miliar untuk penanganan banjir dan rob di Kota Semarang. Anggaran tersebut di antaranya untuk penyediaan stok material dan bahan bakar minyak untuk operasional rumah pompa, kegiatan normalisasi saluran, serta perawatan pompa karena pompa menjadi pengendali banjir yang utama.

Rianung menjelaskan, hingga saat ini normalisasi atau pembersihan saluran juga terus berjalan di 32 titik. Dalam mengatasi itu permasalahan yang kerap ditemui adalah sampah.

‘’Sampah adalah masalah yang paling utama atau penyebab banjir di Kota Semarang. Selain itu, juga sedimentasi di saluran air. Tentu ini juga butuh partisipasi masyarakat di lingkungan masing-masing untuk membuang sampah di tempatnya, tidak di aliran sungai,’’ tuturnya. 

3. DPU pasang 87 CCTV di rumah pompa untuk memantau volume air

Cegah Banjir Semarang, Maksimalkan Rumah Pompa dan Normalisasi Sungai Uji coba rumah pompa pengendali banjir di Muara Sungai Sekip Bendung 13 Ilir Palembang. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Sebab, lanjut dia, jika sampah dibuang di sungai kemudian mengalir ke laut nantinya akan mengganggu kerja mesin pompa. Akibatnya, pompa rusak karena screen tertutup dan membuat air membludak. 

Kemudian, upaya lain dari Dinas Pekerjaan Umum adalah menyiagakan sekitar 87 CCTV yang terpasang di rumah pompa. Begitu volume air meningkat, DPU bisa segera melakukan tindakan. CCTV tersebut dapat dipantau dari ruang kontrol DPU maupun Sitroom Pemkot. Sedangkan, beberapa wilayah yang menjadi perhatian DPU pada musim hujan antara lain Genuk, Jalan Gajah, Tlogosari, Muktiharjo, Simongan, Jalan WR Supratman.

Rianung menjelaskan, penanganan banjir di Kota Semarang juga dibantu oleh Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) seperti, normalisasi Sungai Beringin, Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, Kali Sringin, dan Kali Tenggang. ‘’Kemudian, BBWS juga akan membangun dua pompa di Pasar Waru dengan kapasitas 1.000 meter per detik,” imbuhnya. 

Baca Juga: Bulan Purnama, Pesisir Semarang Bakal Diterjang Banjir Setinggi Betis

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya