Kota Semarang Batal Berlakukan PSBB, Ganjar Usulkan ‘Jogo Tonggo’ 

Perkuat jaring pengaman sosial dan ekonomi

Semarang, IDN Times - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) batal diterapkan di Kota Semarang. Hal tersebut diputuskan setelah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bertemu secara langsung dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Gedung Gradika Bhakti Praja Semarang, Jumat (24/4).

Dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo akhirnya diputuskan Semarang belum akan memberlakukan PSBB

1. Kota Semarang batal berlakukan PSBB

Kota Semarang Batal Berlakukan PSBB, Ganjar Usulkan ‘Jogo Tonggo’ Jalan Pemuda tampak lenggang karena pemberlakuan penutupan jalan di Semarang. Dok. Humas Pemkot Semarang

Setelah sebelumnya terus mendesak Kota Semarang untuk memberlakukan PSBB, dalam rapat tersebut Gubernur Jawa Tengah itu justru mengusulkan konsep yang disebutnya 'Jogo Tonggo' (menjaga tetangga). Dengan konsep itu Ganjar mendorong agar masyarakat berperan aktif dalam mendukung jaring pengaman sosial dan jaring pengaman ekonomi. 

‘’Kami meminta ada keterlibatan ketua RW dan ketua RT dalam penanganan COVID-19,’’ ungkap Ganjar dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Jumat (24/4).

Baca Juga: Pemkot Semarang Bersiap Terapkan PSBB, Sudah Ancang-ancang

2. Wali kota Semarang setuju pembatasan wilayah non PSBB

Kota Semarang Batal Berlakukan PSBB, Ganjar Usulkan ‘Jogo Tonggo’ Dok. Humas Pemkot Semarang

Terkait usulan tersebut, Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi itu mengatakan, bahwa pandangan Ganjar sejalan dalam kaitan tidak memberlakukan PSBB. Demikian juga, dengan konsep ‘Jogo Tonggo’ itu sejalan dengan yang ingin diberlakukan di Kota Semarang, yaitu pembatasan wilayah Non PSBB. 

‘’Maka ini kami siapkan menyesuaikan masukan Pak Gubernur. Peraturan Wali Kota-nya hari ini kami usahakan sudah jadi, dan Sabtu Minggu disosialisasikan ke masyarakat," kata Wali Kota Semarang tersebut.

3. Distribusi bantuan kepada warga dilanjutkan dan siagakan tim gabungan pengamanan

Kota Semarang Batal Berlakukan PSBB, Ganjar Usulkan ‘Jogo Tonggo’ Petugas Dishub Kota Semarang menyemprotkan disinfektan ke angkutan umum yang masuk ke Semarang. Dok. Dishub Kota Semarang

Kendati tidak memberlakukan PSBB, Hendi menegaskan dirinya tetap akan melanjutkan distribusi bantuan, serta menyiagakan tim gabungan yang akan menertibkan masyarakat.

"Setiap kecamatan ada tiga tim gabungan, jika ada 16 kecamatan, jadi total ada 48 tim, terdiri dari satuan wilayah TNI-Polri, Dishub, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan. Selain itu, kami juga buat skema distribusi bantuan sampai Oktober,’’ imbuhnya.

Diketahui, pada Mei ini total ada sekitar 290.000 paket yang disiapkan, yakni terdiri atas 160.000 bantuan dari Pemkot Semarang dan 130.000 bantuan dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Penutupan Jalan Protokol di Semarang Ditingkatkan Jadi 24 Jam 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya