Perhatian! Jalan Wahid Hasyim Semarang Berlaku Satu Arah Per 16 Juni 2022
Dinas Perhubungan Kota Semarang menutup Jalan Plampitan yang ke arah Jalan Wahid Hasyim. (Dok. Dishub Semarang)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang akan memberlakukan sistem satu arah di Jalan Wahid Hasyim Semarang mulai besok, Kamis (16/6/2022). Saat ini seluruh sarana dan prasarana pendukung terutama perlengkapan jalan atau rambu telah dipasang.
1. Satu arah berlaku mulai persimpangan Jalan Gajahmada
Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, pihaknya tengah melakukan sosialisasi terkait sistem penerapan satu arah ini agar masyarakat mengetahui aturan baru tersebut.
‘’Sistem satu arah ini akan diberlakukan mulai dari persimpangan Jalan Gajahmada. Kendaraan dari Jalan Gajahmada diperbolehkan belok kanan ke Jalan Wahid Hasyim. Kemudian, kendaraan dari Jalan Kauman tidak diperbolehkan belok kanan menuju persimpangan Jalan Gajahmada. Kendaraan dari Jalan Kauman hanya diperbolehkan belok kiri ke Jalan Wahid Hasyim atau lurus ke Jalan Plampitan," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (15/6/2022).
Untuk diketahui, sistem satu arah di Jalan Wahid Hasyim sudah melalui kajian sejak tahun 2019. Bahwa dalam kajian kawasan Pecinan ruas-ruas jalan di sana telah diberlakukan satu arah. Saat ini, tinggal Jalan Wahid Hasyim yang perlu diberlakukan satu arah.
Baca Juga: Buka Lagi, Warga Lepas Rindu di Waroeng Semawis Pecinan Semarang
2. Kawasan perdagangan yang padat
Editor’s picks
Pasar malam Waroeng Semawis di kawasan Pecinan Semarang kembali buka setelah tutup saat pandemik, Jumat (27/5/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)"Satu-satunya yang belum kami berlakukan sistem satu arah hanya Jalan Wahid Hasyim. Adapun, pemberlakuan sistem satu arah di Jalan Wahid Hasyim ini juga mempertimbangkan kondisi lalu lintas di sana saat ini semakin padat," kata Endro.
Kawasan perdagangan tidak terlepas dari banyaknya kendaraan baik yang melintas ataupun parkir. Jika tidak diantisipasi dengan sistem satu arah, bisa menimbulkan kemacetan parah di kemudian hari.
3. Butuh dukungan masyarakat
google"Oleh karena itu, kami mohon dukungan dari masyarakat untuk bisa mengikuti aturan sistem satu arah ini," ujarnya.
Saat ini Dishub Kota Semarang juga sudah mengatur penempatan parkir tepi jalan. Dishub telah melakukan sosialisasi kepada para juru parkir (jukir) untuk mengatur parkir tidak lagi berjejer namun serong 45 derajat.
"Harapannya sistem ini bisa berdampak pada kelancaran arus lalu lintas di kawasan tersebut," tandasnya.
Baca Juga: Fenomena Supermoon, Warga Pesisir Semarang Harus Amankan Barang Rumah
