Peserta Diklat BLK Dikerahkan Jahit APD Tenaga Medis COVID-19

Semarang, IDN Times - Peserta pelatihan dan pendidikan (diklat) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang menerima tugas membuat alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Tugas tersebut merupakan bagian dari ujian akhir bagi peserta didik yang sudah menjalani diklat selama ini.
1. Sebanyak 20 peserta didik dan alumni dikerahkan buat APD
Ada 20 peserta didik yang membuat APD, disamping itu juga ada beberapa alumni yang membantu. Selain, baju pelindung badan, ada alas kaki, topi dalam dan topi luar yang dijahit mereka.
Kepala Disnaker Kota Semarang, Sutrisno mengatakan, pihaknya memberdayakan peserta diklat BLK untuk membuat APD karena saat ini Pemkot Semarang secara masif berusaha melawan virus corona. Salah satunya dengan menyediakan APD untuk tenaga medis di rumah sakit di Kota Semarang.
Baca Juga: Pasien RSJ di Semarang Diberdayakan untuk Produksi APD Virus Corona
2. Gunakan bahan polypropylene spunbond, 6 rol kain jadi 224 APD
Editor’s picks
"Pembuatan APD ini menggunakan material khusus berbahan polypropylene spunbond. Bahan tersebut disediakan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang, dan kami mendapat jatah menjahit bahannya," ungkapnya dalam keterangan resmi Humas Pemkot Semarang, Sabtu (28/3).
Pembuatan APD tersebut sudah dimulai sejak Selasa (24/3). Hingga saat ini mereka sudah memproduksi 224 APD dan menghabiskan 6 rol kain.
APD yang sudah jadi selanjutkan akan diserahkan ke Dinas Kesehatan untuk disterilisasi dan segera didistribusikan ke rumah sakit.
3. Prioritaskan untuk tenaga medis rumah sakit di Kota Semarang
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pembuatan APD bagi tenaga medis memang salah satu upaya untuk mengatasi virus corona. Selain produksi dari BLK, Pemkot Semarang juga memperoleh bantuan dari sebuah perusahaan.
"Kami menargetkan produksi APD di bawah koordinasi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Semarang dapat mencapai 5.000 APD. Adapun, APD ini kami prioritaskan untuk rumah sakit dan tenaga medis di Kota Semarang terlebih dahulu," katanya.
Baca Juga: [BREAKING] 3 Rumah Sakit di Semarang Rawat Pasien 9 Positif Corona