PR Atasi Banjir Semarang, Butuh Bebaskan Lahan untuk Kolam Retensi dan Normalisasi Sungai

Butuh dana Rp200 miliar untuk normalisasi Sungai Plumbon

Semarang, IDN Times - Berbagai upaya terus dilakukan untuk menangani banjir di Kota Semarang. Setelah mendatangkan pompa dari berbagai kota untuk menyedot air, kini Pemerintah Kota Semarang memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk membebaskan lahan.

1. Pembangunan kolam retensi butuh lahan 250 hektar

PR Atasi Banjir Semarang, Butuh Bebaskan Lahan untuk Kolam Retensi dan Normalisasi SungaiPetugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang melakukan pembersihan drainase dalam penanganan banjir di Kota Semarang. (dok. Humas Pemkot Semarang)

Pembebasan lahan ini terkait proyek penanganan banjir untuk jangka panjang. 

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengatakan, melalui kerja sama dengan semua pihak mulai Forkopimda hingga seluruh unsur masyarakat, akhirnya membuahkan hasil yakni surutnya genangan di beberapa titik lokasi banjir.

“Selanjutnya, PR kami dalam penanganan banjir adalah melakukan pengadaan lahan untuk pembangunan kolam retensi dan normalisasi sungai,” ungkapnya dalam jumpa pers di lobi Kantor Wali Kota Semarang, Rabu (4/1/2022).

Pembangunan kolam retensi ini membutuhkan lahan seluas 250 hektar. Adapun, fungsi kolam retensi ini untuk mengendalikan banjir di wilayah Semarang bagian Timur.

"Nantinya aliran Sungai Babon dan Sringin akan masuk ke situ," ujar perempuan yang akrab disapa Ita. 

Baca Juga: Atasi Banjir Semarang, Menteri PUPR Datangkan Pompa dari Solo hingga Jakarta

2. Normalisasi Sungai Plumbon butuh lahan 11 hektar

PR Atasi Banjir Semarang, Butuh Bebaskan Lahan untuk Kolam Retensi dan Normalisasi SungaiPlt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti melakukan pantauan banjir dan rob di Kota Semarang. (dok. Humas Pemkot Semarang)

Kemudian, untuk pengendalian banjir di wilayah Barat, Pemkot Semarang membutuhkan lahan seluas 11 hektar untuk normalisasi Sungai Plumbon sepanjang 4,8 meter.

Selain itu, masih dibutuhkan lahan yang terbakar untuk pekerjaan Jembatan Sungai Bringin serta jembatan rel KA yang melintas di atasnya.

“Nomalisasi Anggaran dan peninggian jembatan ada di Kementerian PUPR, Pemkot Semarang tinggal menyediakan lahan agar normalisasi berjalan,” kata Ita. 

Dalam proses pembebasan lahan untuk penanganan banjir ini pemerintah juga membutuhkan anggaran dana. Maka itu, Pemkot Semarang berkoordinasi dengan DPRD Kota Semarang. 

3. BPN upayakan percepatan pembebasan lahan

PR Atasi Banjir Semarang, Butuh Bebaskan Lahan untuk Kolam Retensi dan Normalisasi SungaiKepala BPN Kota Semarang, Sigit R Adhi (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman mengatakan, pihaknya akan mendorong agar program penanggulangan banjir bisa berjalan baik.

“Kami akan menganggarkan untuk kebutuhan tersebut. Untuk normalisasi Sungai Plumbon sendiri akan kami anggarkan sekitar Rp200 miliar,” katanya. 

Kepala BPN Kota Semarang, Sigit R Adhi menyampaikan, pihaknya juga siap bekerja keras untuk mengupayakan percepatan pembebasan lahan agar pembangunan infrastruktur dalam penanganan banjir ini bisa segera terlaksana. 

“Saat ini dalam rangka koordinasi, bahkan ini setiap minggu itu ada progres. Kemudian memang targetnya pembangunan itu kan sampai dengan 2024 dilaksanakan sehingga nanti pembebasan tanahnya terutama dalam waktu dekat ini harus selesai,” katanya.

Baca Juga: Banjir di Titik Kritis di Semarang Mulai Surut, Begini Penanganannya

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya