Selebrasi Kebebasan Rudi Murdock dan Irene Kusuma dalam Berseni

Ekspresikan rancang busana dari kanvas lukisan

Intinya Sih...

  • Seniman Rudy Murdock dan desainer Irene Kusuma merayakan kebebasan melalui pameran seni visual "Liberating" di Semarang
  • Irene memamerkan rancangan busana bergaya edgy dan luxurious street style yang dipadukan dengan lukisan karya Rudy Murdock
  • Rudy memamerkan sekitar 20 karya lukisan pada medium kanvas, board, dan busana miliknya yang mewakili tema "Liberating"

Semarang, IDN Times - Seniman Rudy Murdock bersama desainer busana Irene Kusuma merayakan kebebasan melalui karya seni di pameran seni visual ‘’Liberating’’ di Casa Roberto, Pleburan, Semarang, Sabtu (10/8/2024).

1. Padukan lukisan Rudy Murdock dengan kain perca

Selebrasi Kebebasan Rudi Murdock dan Irene Kusuma dalam BerseniPameran seni visual ‘’Liberating’’ karya Rudy Murdock dan Irene Kusuma di Casa Roberto, Pleburan, Semarang, Sabtu (10/8/2024). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Mereka berkolaborasi menciptakan sebuah karya yang dipamerkan mulai 10 Agustus–10 September 2024. Pada pembukaan pameran, Irene memamerkan rancangan busana bergaya edgy dan luxurious street style melalui fesyen show.

Pada koleksi busana yang diperagakan sejumlah model itu, Irene memadukan lukisan karya Rudy Murdock pada media kanvas dengan kain perca, denim, dan baliho caleg (MMT). Sehingga, model yang mengenakan karya busana itu bak lukisan berjalan.

Saat ditemui di sela pameran, Irene mengaku hanya butuh waktu dua minggu untuk membuat baju yang berasal dari lukisan Rudy. Bahkan, desainer yang mendalami ilmu fesyen summer school fashion di Milan dan Paris merasa tidak tega memakai lukisan milik Rudy sebagai bahan busananya.

Baca Juga: Sinkronisasi Gaya Rancangan Busana Karya Siswa Sekolah Mode Semarang

2. Rancang busana dalam 2 minggu

Selebrasi Kebebasan Rudi Murdock dan Irene Kusuma dalam BerseniPameran seni visual ‘’Liberating’’ karya Rudy Murdock dan Irene Kusuma di Casa Roberto, Pleburan, Semarang, Sabtu (10/8/2024). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

"Saya sebenarnya tidak tega, tinggal dua minggu baru memulai memotong dan mengerjakannya. Pakainya kanvas dan cat akrilik, sehingga saat mengerjakan hati-hati takut rontok catnya. Ini kolaborasi pertama dan saya sudah minta Mas Rudy untuk menggambar lagi untuk saya," tuturnya.

Sementara, Rudy memamerkan sekitar 20 karya lukisan pada medium kanvas, board, dan busana miliknya di dinding-dinding ruangan di bistro tersebut. Menurut Rudy, lukisan yang dipajang itu mewakili tema ‘’Liberating’’ yang berarti membebaskan. Ia menganggap keindahan harus terbebas dari label atau stereotype mainstream yang dibentuk masyarakat.

"Bebas dari teori, dari makna, sehingga menggambar sesukanya. Ini seni kasar yang menabrak kaidah teori dan teknik. Semua gambar menceritakan tentang aku sendiri, perjalanan hidup, sehingga ada banyak metamorfosa," jelasnya.

3. Tontonan visual yang admirable

Selebrasi Kebebasan Rudi Murdock dan Irene Kusuma dalam BerseniPameran seni visual ‘’Liberating’’ karya Rudy Murdock dan Irene Kusuma di Casa Roberto, Pleburan, Semarang, Sabtu (10/8/2024). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Keselarasan perpaduan tersebut memberikan tontonan visual yang admirable. Melalui brand Irene Kusuma Vetement Studio (IKV Studio) yang lahir sejak 2020 dan Rudy yang karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai negara di Eropa dan Asia.

Penulis Kesit Widjanarko yang turut hadir dalam acara sebagai kurator mengatakan, pameran “Liberating’’ adalah sebuah perjalanan visual yang mempersembahkan karya-karya Rudy Murdock dan Irene Kusuma.

4. Tawarkan ekspresi bebas dan kreasi tanpa batas

Selebrasi Kebebasan Rudi Murdock dan Irene Kusuma dalam BerseniPameran seni visual ‘’Liberating’’ karya Rudy Murdock dan Irene Kusuma di Casa Roberto, Pleburan, Semarang, Sabtu (10/8/2024). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Dua seniman ini walaupun menjalani disiplin yang berbeda, tapi melakoni iman kesenian yang sama bahwa seni adalah tentang penciptaan kekuatan untuk membebaskan.

“Di tengah carut-marut dunia yang penuh dengan batasan dan konvensi, pameran ini sebaliknya menawarkan sebuah ruang dimana ekspresi bebas dan daya kreasi tanpa batas, bisa menjadi hal yang sifatnya kolaboratif dan menjadi kebutuhan untuk diwujudkan,” ujarnya.

Pameran ini, lanjut Kesit, adalah manifestasi dari keyakinan bersama antara Rudy Murdock dan Irene Kusuma bahwa seni tidak hanya merupakan medium ekspresi, tetapi juga alat untuk membebaskan jiwa dan pikiran.

Setiap karya di pameran ini adalah undangan bagi setiap pelaku seni lainnya, untuk berani melampaui batas-batas konvensional yang kaku dan telah kehilangan kekenyalannya karena tidak lagi mampu mengikuti zaman.

Baca Juga: 9 Inspirasi Busana Kantor ala Maudy Ayunda, Stylish Pakai Blazer!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya