Terlalu Eksklusif, Pegiat Wisata Tolak Tarif Masuk Candi Borobudur Rp 750 Ribu 

Akan berdampak pada iklim usaha di sekitar Candi Borobudur

Semarang, IDN Times - Pegiat dan industri pariwisata menolak rencana penetapan harga tiket masuk Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu. Sebab, kebijakan kenaikan tarif ini akan berdampak negatif pada pelaku dan iklim usaha di sekitar destinasi cagar budaya warisan tersebut. 

1. Tarif Rp750 ribu tidak masuk akal

Terlalu Eksklusif, Pegiat Wisata Tolak Tarif Masuk Candi Borobudur Rp 750 Ribu Ilustrasi (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Wilayah Jawa Tengah, Benk Mintosih mengatakan, rencana penetapan tarif masuk Candi Borobudur senilai Rp750 ribu itu tidak masuk akal.

‘’Kalau tarifnya segitu banyak akan membuat Candi Borobudur terlalu eksklusif. Kalau memang Candi Borobudur khawatir dirusak ya mending sekalian nggak boleh dikunjungi aja,’’ ungkapnya saat dihubungi, Selasa (7/6/2022).

Aturan tersebut akan berdampak serius apabila masyarakat awam memahami bahwa semua pengunjung akan dikenakan tarif masuk Rp750 ribu. Padahal, aturan tersebut hanya bagi pengunjung yang mau naik ke atas candi.

Baca Juga: Borobudur Marathon Kembali Digeber, Ganjar Pranowo: Situasi 2022 Lebih Baik

2. Mengganggu iklim usaha di sekitar Candi Borobudur

Terlalu Eksklusif, Pegiat Wisata Tolak Tarif Masuk Candi Borobudur Rp 750 Ribu Candi Borobudur (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

‘’Kalau memang khawatir dengan kerusakan candi mungkin bisa pakai solusi jumlah yang naik dibatasi. Maka itu, wacana atau penetapan tarif masuk Candi Borobudur ini perlu ditinjau ulang dengan mendengarkan saran atau masukan dari stakeholder pariwisata dan masyarakat,’’ tuturnya.

Peninjauan ulang ini juga terkait dengan iklim usaha yang ada di sekitar Candi Borobudur. Sebab, di sana banyak sekali pelaku dan destinasi wisata yang bergantung pada objek wisata cagar budaya tersebut.

‘’Bahkan, yang lebih parah minat berwisata di Candi Borobudur menjadi kurang. Wisatawan akan memilih objek wisata lain. Padahal, saat ini kan sedang dalam masa recovery dari dampak pandemik. Kalau begini lagi-lagi dampaknya yang kena pelaku wisata,’’ kata Benk.

3. Pelaku wisata tidak setuju

Terlalu Eksklusif, Pegiat Wisata Tolak Tarif Masuk Candi Borobudur Rp 750 Ribu Ilustrasi landmark ikonis di Jawa Tengah, Candi Borobudur (instagram.com/saragih_erick)

Sejak muncul statement dari Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, GIPI Jateng pun sudah menerima aduan dari sejumlah pelaku wisata di kawasan Candi Borobudur. Mereka terus terang tidak setuju atau menolak penetapan tarif masuk Candi Borobudur senilai Rp750 ribu.

‘’Mereka menilai ini sangat mendadak karena sebelumnya tidak ada kabar yang mengkhawatirkan soal Candi Borobudur. Kok tahu-tahu tarifnya mau dinaikkan,’’ ujarnya.

Sehingga, imbuh Benk, pemerintah dapat kembali meninjau rencana penetapan tarif masuk Candi Borobudur agar potensi destinasi wisata ini dapat dinikmati oleh semua wisatawan.

Baca Juga: Candi Borobudur Ditutup! Kabupaten Magelang Jadi Zona Merah 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya