BI: Digitalisasi Pertanian Mampu Kendalikan Inflasi Pangan di Jateng

Ada 7 program fokus pengendalian inflasi

Semarang, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) se-Jawa Tengah bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam upaya menekan inflasi pangan dari sisi pasokan (supply). Pasalnya, ketergantungan impor pangan dan produksi pangan yang masih belum mencukupi kebutuhan (demand) dalam Negeri dapat memicu meningkatnya inflasi pangan.

1. Dua program utama GNPIP

BI: Digitalisasi Pertanian Mampu Kendalikan Inflasi Pangan di JatengPasar murah saat kegiatan GNPIP Jateng di Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Sinergi ketiganya diwujudkan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Tengah di Semarang, Jumat (14/4/2023).

Kegiatan dari rangkaian GNPIP Nasional dan Jawa itu untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan di Jawa Tengah melalui dua program utama. Yakni selebrasi program unggulan pengendalian inflasi di Jawa Tengah dan aksi nyata pengendalian harga melalui pasar pangan murah.

Baca Juga: UMKM Gayeng, Wadah Unjuk Gigi Pelaku Bisnis Berkelanjutan di Jateng

2. Dari pasar murah sampai penukaran uang baru

BI: Digitalisasi Pertanian Mampu Kendalikan Inflasi Pangan di JatengPenukaran uang Rupiah baru saat GNPIP Jateng di Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Pada GNPIP tersebut, ikut dikenalkan sejumlah selebgrasi program unggulan untuk pengendalian inflasi pangan. Di antaranya:

  • Penyaluran sarana produksi pertanian (green house cabai) untuk 12 Gapoktan di Jawa Tengah
  • Launching learning center digital farming untuk replikasi program PERMADI TANDUR (Pertanian Menggunakan Digital, Petani Menjadi Makmur)
  • Pemberian fasilitas distribusi pengiriman komoditas pangan
  • Penandatangan Kerjasama Antar Daerah (KAD) baik intraprovinsi maupun antarprovinsi
  • Pencanangan sejuta pekerja melek QRIS.

Untuk aksi nyata, ikut digelar pasar murah dari 19 produsen, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), distributor, dan UMKM, penukaran uang Rupiah baru, edukasi dan tebus murah bahan pangan menggunakan QRIS, serta sosialisasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah.

3. Tujuh fokus GNPIP Jateng

BI: Digitalisasi Pertanian Mampu Kendalikan Inflasi Pangan di JatengKepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra di Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, terdapat tujuh program yang menjadi fokus GNPIP Jateng pada tahun 2023. Mulai dari operasi pasar, subsidi ongkos angkut, kerja sama antardaerah, dan gerakan tanam dan replikasi model bisnis. 

Kemudian pemanfaatan alat dan sarana produksi pertanian, koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi, serta penguatan pemanfaatan infrastruktur teknologi, informasi, komunikasi.

"GNPIP untuk memperkuat langkah pengendalian inflasi pangan melalui pengendalian sisi supply yang bersifat struktural, forward looking (memandang ke depan), berbasis digital, dan mengedepankan sinergi kebijakan dan kelembagaan,"

4. Pasar murah di 35 daerah

BI: Digitalisasi Pertanian Mampu Kendalikan Inflasi Pangan di JatengIlustrasi bahan pangan. IDN Times/Holy Kartika

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemprov Jateng, Sumarno menjelaskan jika pihaknya telah mengadakan pasar murah di 35 kabupaten/ kota di wilayahnya, sebagai bagian dalam upaya mengendalikan inflasi pangan di Jateng.

"GNPIP juga berfokus pada ketahanan pangan melalui digitalisasi pertanian. Melalui GNPIP diharapkan produksi pertanian meningkat, pasokan pangan terjaga, dan inflasi terkendali," ucapnya.

Baca Juga: Daftar 154 Lokasi Penukaran Uang Baru Lebaran di Solo Raya, Lengkap!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya