Damkar Ikut Satpol PP Semarang Semprot Warung: Mereka Emosi Kita Capek

Wali Kota Semarang panggil Kasatpol PP dan Kepala Damkar

Semarang, IDN Times - Aksi personel Satpol PP Kota Semarang yang nekat menyemprotkan air ke warung-warung sejumlah jalan raya menuai kecaman. Tim Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Semarang yang turut dilibatkan dalam operasi gabungan dengan Satpol PP pada Senin (5/7/2021) kemarin mengaku mendapat surat dari Satpol PP untuk ikut operasi penertiban PPKM darurat di Semarang.

1. Damkar Pleton 1 dan 4 ditugaskan ikut penyemprotan dengan Satpol PP

Damkar Ikut Satpol PP Semarang Semprot Warung: Mereka Emosi Kita CapekDua orang petugas Damkar tampak memadamkan api (IDN Times/Gideon Aritonang)

Wahyudi selaku komandan pleton 3 dari Damkar Kota Semarang pun mengakui tindakan dari petugas Satpol PP saat menjalankan tugas bersama pihaknya.

Ketika berbincang dengan IDN Times lewat telepon, Wahyudi berkata saat kejadian dirinya melihat pleton yang ditugaskan membantu Satpol PP berasal dari grup pleton 1 dan pleton 4.

"Pleton 4 komandannya pak Dahana. Saya pas kejadian kebetulan sedang libur. Tapi kurang lebih tahu bagaimana kondisinya teman-teman Damkar saat di lapangan," kata Wahyudi, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga: Memaki Satpol PP saat Penertiban, Pekerja Salon Dilapor ke Polisi

2. Sebuah truk Damkar dipinjam oleh Satpol PP

Damkar Ikut Satpol PP Semarang Semprot Warung: Mereka Emosi Kita CapekIlustrasi mobil pemadam kebakaran.IDN Times/Fariz Fardianto

Ia bilang ketika operasi gabungan digelar dengan menyemprotkan air ke sejumlah warung, personel Damkar yang ikut berjumlah 12 orang. Mereka antara lain ada enam orang bertugas saat hari Minggu dan ada enam orang lagi yang tugasnya pada hari Senin.

Wahyudi mengatakan sebuah truk Damkar memang sengaja dipinjam oleh Satpol PP yang dipimpin oleh Kasatpol Fajar Purwoto untuk menyemprotkan air melalui selang berukuran besar. Menurut Wahyudi air yang disemprotkan ke warung berasal dari sumber PDAM.

"Pas nyemprotin air sama Satpol kita ambilkan air dari PDAM, Mas. Kita tetap gak berani pake air sungai. Kecuali kalau pas kebakaran pakenya pasti air dari mana aja," akunya.

3. Personel Damkar ngaku kecapekan saat ikut operasi gabungan dengan Satpol PP

Damkar Ikut Satpol PP Semarang Semprot Warung: Mereka Emosi Kita CapekIDN Times

Selama aksi penyemprotan air ke warung, Wahyudi mendapat pengakuan dari rekan-rekannya jika tindakan itu benar-benar menguras tenaga. Sejumlah petugas harus berjibaku membantu Satpol pada pagi sampai jam 2 siang. Dan dilanjut sampai malam hari.

Banyak temannya sepulangnya ke kantor, ia melihat dalam keadaan kecapekan. Wahyudi juga mengungkapkan akibat razia yang terlalu diforsir, para personel Damkar banyak yang kehabisan tenaga. "Banyak kok mas yang kelaparan. Sampai ke kantor sudah pada lemas semua," akunya.

4. Kepala Damkar Semarang sebut ada permintaan dari Satpol PP untuk ikut sertakan mobil damkar

Damkar Ikut Satpol PP Semarang Semprot Warung: Mereka Emosi Kita CapekJakartaFire.net

Sementara, Agus Harmunanto, Kepala Dinas Damkar Kota Semarang membenarkan ihwal adanya permintaan dari Kepala Satpol PP Fajar Purwoto untuk mengikutsertakan Damkar saat menyemprotkan air ke warung-warung. Permintaan itu dilakukan Fajar dengan mengirimkan surat kepada Damkar.

Fajar meminta agar Damkar ikut operasi gabungan. Truk Damkarnya yang telah diisi air dipinjam untuk menyemprotkan ke sejumlah warung.

"Itu kan operasi gabungan. Kita disurati Pol PP diminta jadi pendukung kegiatan. Mobil Damkarnya dipinjam. Itu sesuai arahan Pak Fajar," kata Agus kepada IDN Times via telepon secara terpisah.

5. Kepala Damkar sebut anggota Satpol emosian saat berhadapan dengan warga

Damkar Ikut Satpol PP Semarang Semprot Warung: Mereka Emosi Kita CapekSatpol PP Kota Semarang melakukan sidak ke Mal Tentrem Semarang. Dok. Satpol PP Kota Semarang

Disebutkannya aksi Satpol PP itu diluar kendali Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Hendi, sapaan Walikota hanya mengarahkan pada tindakan preventif untuk menegakan aturan PPKM Darurat.

"Dari arahan Pak Wali upayanya preventif, tapi karena di lapangan anggota Satpol ngakunya capek jadinya emosinya gak tekendali. Pak wali gak ngasih arahan penyemprotan. Pak Wali mengarahkannya pada penertibannya saja," paparnya.

Menurutnya emosi Satpol PP jadi tak terkendali karena diklaim saat di lapangan berhadapan langsung dengan masyarakat.

Saat ini Agus Harmunanto dan Fajar Purwoto sudah menghadap ke Walikota Semarang. Keduanya sudah diberi arahan, ditegur dan dimarahi karena bertindak diluar kewenangannya.

"Ya jadi emosi kalau di lapangan musuh sama masyarakat kan tahu sendiri kayak apa. Memang kita sudah dimarahi Pak Wali. Tindakan kemarin gak disengaja. Itu juga diapelkan di Kecamatan Ngaliyan. Ada juga unsur TNI, Polisi dam kejaksaan," paparnya.

Disinggung soal uang kompensasi pasca kejadian tersebut, Agus menekankan tidak ada sama sekali. "Saya gak diberi uang kompensasi. Kita murni tugas. Pak Fajar komandan penegak hukumnya. Waktu itu kita kira-kira ada empat orang," urainya.

Baca Juga: PPKM Darurat, Bupati dan Wali Kota di Jateng Disuruh Cari Jalan Keluar

6. Ombudsman pastikan ulah Satpol PP Semarang benar-benar arogan

Damkar Ikut Satpol PP Semarang Semprot Warung: Mereka Emosi Kita CapekOmbudsman bersama Gubernur Ganjar Pranowo saat menggelar diskusi. Dok Humas Ombudsman Jateng

Dilain pihak, Kepala Ombudsman Jateng, Siti Farida menyayangkan ulah Satpol PP Semarang yang melakukan tindakan tersebut di masa-masa seperti ini. Padahal keadaan menuntut keberlangsungan ekonomi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup yang terkendala situasi pandemik.

Farida menyebut dengan situasi saat ini sangat riskan bila berlaku arogan terhadap masyarakat. Mestinya Satpol PP melakukan tindakan bijak dan arif terutama saat bersinggungan kepada warga maupun pedagang kaki lima.

"Satpol PP mestiya bisa mengedepankan deteksi dan pencegahan dini, juga sosialisasi dan peringatan kepada masyarakat. Setiap tindakan penyelenggara dibatasi Undang-Undang. Setiap tindakan mengacu pada peraturan dan AAUPB, dapat mencegah perbuatan maladministrasi seperti perbuatan sewenang-wewenang, penyimpangan prosedur dan perbuatan melawan hukum," ungkapnya.

7. Warga Jateng yang merasa diintimidasi aparat laporkan Ombudsman

Damkar Ikut Satpol PP Semarang Semprot Warung: Mereka Emosi Kita CapekIrwasda Polda Jateng saat menemui tim Ombudsman Jateng di kantornya. Dok Humas Ombudsman Jateng

Ia mengimbau kepada Walikota Hendrar Prihadi dan Kasatpol PP Fajar Purwoto supaya tidak mengulangi tindakan tersebut.

"Sebagaimana Instruksi Mendagri 15 tahun 2021 tentang PPKM Darurat Covid-19 di Jawa dan Bali untuk dijadikan pedoman bagi daerah termasuk kota Semarang," tegasnya.

Petugas Keasistenan Pencegahan Maladminstrasi Ombudsman Jateng, Bellinda mengatakan jika masyarakat merasa resah dan telah dirugikan oleh aparat seperti Satpol PP, maka bisa melaporkan kepada Ombudsman Jateng.

"Kalau identiasnya perlu dirahasiakan, masyarakat yang dirugikan karena sikap kesewenang-wenangan, penyimpangan prosedur oleh aparatur dapat melapor ke Ombudsman Jateng," bebernya.

8. Hendi: Saya tegur Kasatpol karena terang-terangan menyemprot warung

Damkar Ikut Satpol PP Semarang Semprot Warung: Mereka Emosi Kita CapekGeneral Manager PLN UID Jateng dan DIY Feby Djoko Priharto, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dan Sekretaris Dinas ESDM Provinsi Jateng Boedyo Dharmawan hadir dalam acara peresmian command center dan layanan borderless zona Semarang di PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku tak pernah memberi perintah penyemprotan pada tempat usaha yang melanggar aturan PPKM Darurat. Tindakan penyemprotan tersebut diluar sepengetahuannya, dan tidak sesuai dengan arahannya.

"Saya tegur Kepala Satpol PP, karena dia terang-terangan menyemprot warung yang masih berjualan. Saya rasa masih banyak cara yang bisa kita lakukan, supaya kemudian semua bisa nurut dengan aturan," ujarnya.

"Semua tindakan harus efisien dan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Sampaikan kepada masyarakat dengan santun. Jangan sampai karena rekan - rekan capek menjalankan tugas, kemudian ada tindakan - tindakan yang kontra produktif," imbuhnya.

Hendi mengklaim aksi penyemprotan tidak akan dilakukan kembali oleh jajarannya. Itu juga disampaikan melalui twitter dan instagram @HendrarPrihadi.

"Melalui pesan ini secara resmi saya menegur seluruh jajaran di Pemerintah Kota Semarang yang bertindak tidak sesuai perintah. Saya minta semua melakukan tugas dengan santun dan humanis," pungkasnya.

Sedangkan Kasatpol PP Fajar Purwoto saat dikontak IDN Times berulang kali tidak merespon. Nada dering telepon tersambung namun Fajar sejak kemarin tidak pernah mengangkat.

Baca Juga: Dapat 760 Dosis Sinopharm, Buruh Jateng Disuntik Vaksin Gotong Royong

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya