Jadwal Imsak Beda 8 Menit dengan Kemenag, Begini Alasan Muhammadiyah

Perubahan waktu Subuh bisa diamalkan secara teduh

Semarang, IDN Times - Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah turut merespon adanya perbedaan waktu imsakiyah atau batas imsak Bulan Ramadan 1442 Hijriyah dengan perhitungan yang dipakai oleh tim Kementerian Agama (Kemenag).

Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jateng, Tafsir mengungkapkan dengan mengacu pada keputusan Musyawarah Nasional XXXI Tarjih Muhammadiyah, maka terdapat dua sistem penghitungan jadwal awal Subuh.

"Kita yang berada di tingkat provinsi mengikuti apa yang menjadi keputusan PP Muhammadiyah," kata Tafsir ketika dihubungi IDN Times, Jumat (9/4/2021).

1. Muhammadiyah pakai dua penghitungan waktu imsak

Jadwal Imsak Beda 8 Menit dengan Kemenag, Begini Alasan Muhammadiyahhttp://www.reportaseterkini.net

Menurutnya kriteria awal Subuh yang ditetapkan oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah disebutkan ada dua macam. Yaitu mengubah ketinggian matahari awal waktu Subuh minus 20 derajat yang selama ini berlaku.

Dan kriteria kedua yakni menetapkan kriteria matahari awal waktu Subuh yang baru dengan perhitungan minus 18 derajat di ufuk bagian timur.

Baca Juga: Waktu Imsak Ramadan versi Kemenag dan Muhammadiyah Beda 8 Menit

2. Umat Muslim boleh ikut salah satu jadwal imsak yang berlaku

Jadwal Imsak Beda 8 Menit dengan Kemenag, Begini Alasan MuhammadiyahIlustrasi Logo Muhammadiyah. muhammadiyah.or.id

Pihaknya pun mempersilahkan kepada umat Muslim untuk mengikuti jadwal imsak yang telah ditetapkan oleh Muhammadiyah maupun dari perhitungan versi Kemenag. Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammadiyah menetapkan waktu imsak hari pertama puasa pukul 04.22, sementara Kemenag menetapkaan jadwal imsak pukul 04.14.

"Ya, silahkan jika ada masyarakat yang ingin mengikuti. Dalam beragama, Muhammadiyah memiliki prinsip terbuka dan toleran, maka perubahan waktu Subuh tetap diamalkan secara teduh tidak boleh bikin gaduh di kalangan umat," terangnya.

3. Umat Muslim yang tinggal di area penularan COVID-19 diimbau tarawih di rumah

Jadwal Imsak Beda 8 Menit dengan Kemenag, Begini Alasan MuhammadiyahSuasana Salat Tarawih malam pertama di Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh (IDN Times/Saifullah)

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada umat Muslim agar bersikap bijak saat menunaikan salat tarawih dalam kondisi pandemik COVID-19. Menurutnya bila kondisi masing-masing lingkungan warga berada dalam penularan COVID-19, maka sebaiknya salat tarawih dilaksanakan di rumah dengan berjamaah.

Namun, pihaknya menganjurkan jika kondisi lingkungan rumah telah bebas dari paparan COVID-19, warga bisa menunaikan salat tarawih dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Jika di lingkungannya ada yang kena COVID-19, sebaiknya tarawih di rumah saja. Tapi jika kondisi lingkungannya hijau atau bebas COVID-19, silakan saja salat tarawih di masjid dengan prokes," urainya.

4. Semua masjid Muhammadiyah siap dipakai salat tarawih

Jadwal Imsak Beda 8 Menit dengan Kemenag, Begini Alasan MuhammadiyahIlustarsi salat Tarawih di bulan Ramadan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Pihaknya juga memastikan seluruh masjid yang dikelola oleh ormas maupun yayasan milik Muhammadiyah saat ini siap digunakan untuk salat tarawih. Ia berharap ibadah puasa di tahun kedua pandemik bisa berjalan khusyuk dan lancar dengan meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan.

"Dan sepertinya semua masjid dipakai untuk tarawih," katanya.

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang, Pemkot Solo Izinkan Bukber dan Salat Tarawih

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya