3 Jurus Dishub Hadang Gelombang Pemudik Sebelum 6 Mei 2021 ke Jateng

Semarang, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah akan mengadang masuknya para pemudik ke sejumlah wilayah dengan tiga cara. Sebab, jika merujuk pada data survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pelaksana tugas Kepala Dishub Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro ada potensi pemudik yang masuk ke Jawa Tengah mencapai 4,6 juta orang.
"Kita punya tiga cara. Sekarang ini kita coba antisipasi untuk pelarangan mudik di tahun ini," kata Henggar, Kamis (15/4/2021).
1. Gelombang mudik dini akan diadang memakai posko mobile

Aturan larangan mudik pada Lebaran 2021 telah tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah. Aturan tersebut berlaku selama 6-17 Mei 2021.
Henggar mengatakan cara pertama yang akan dipakai ialah dengan mencegah merebaknya arus mudik dini. Pihaknya menyinyalir gelombang mudik dini bakal berlangsung pada 1-5 Mei 2021.
Saat ini pihaknya telah menyiapkan sejumlah posko mobile yang ditempatkan di titik jalan raya yang menghubungkan dua daerah. Pihaknya mengklaim telah berkoordinasi dengan aparat TNI/Polri menyiagakan personelnya di tiap kabupaten/kota mengadang para pemudik.
"Posko mobile tentunya kita bekerja sama dengan TNI/Polri, harapannya sebelum masa pelarangan, sudah ada pembatasan pergerakan orang yang masuk ke Jawa Tengah," imbuhnya.
2. Dishub juga pakai PPKM Mikro dan Jogo Tonggo untuk cegah pemudik

Cara kedua yang dipakai dengan memperkuat program PPKM Mikro serta Jogo Tonggo. Ia yakin gelombang pemudik dapat dicegah melalui peran aktif masyarakat yang ikut dilibatkan dalam dua program itu.
"Nanti optimalisasinya di situ. Jadi itu yang akan melakukan penanganan terhadap orang yang terlanjur mudik dan sudah sampai ke kampung halaman,” urainya.
3. Aparat TNI/Polri dikerahkan untuk razia besar-besaran

Cara terakhir yang akan ditempuh pihaknya adalah dengan menggencarkan razia-razia bersama TNI/Polri untuk memutarbalikan kendaraan para pemudik. Langkah itu diambil mengingat pada 2020 kemarin pemudik di Jawa Tengah yang menggunakan moda transportasi darat, laut, dan udara mencapai 661 ribu orang.
Terpisah, Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Rudy Syafirudin, mengaku nantinya sejumlah personelnya akan diterjunkan di rest area selama 24 jam. Ia mengimbau kepada masyarakat agar berada di tempat tersebut hanya 50 persen dari kapasitas keseluruhan.