KPK Awasi Setoran PAD Kota Semarang: Jangan Pasang Target Jauh dari Ideal

KPK pelototi kegiatan OPD saat cari sumber PAD

Semarang, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi Kota Semarang untuk mengawasi pengumpulan Pajak Asli Daerah (PAD) di Kota Lunpia. KPK pada Kamis (2/2/2023) juga memberikan pengarahan kepada 14 OPD Pemerintah Kota Semarang yang memiliki potensi menghasilkan sumber PAD. 

1. KPK ingatkan Pemkot Semarang jangan pasang target jauh dari ideal

KPK Awasi Setoran PAD Kota Semarang: Jangan Pasang Target Jauh dari IdealIlustrasi Kota Semarang (IDN Times/Anggun Puspita)

Direktur Koordinasi Supervisi III KPK, Brigjen Pol Bachtiar Ujang Purnama mengatakan dalam setiap penyetoran PAD di Semarang, yang perlu dihindari adalah upaya mengejar target tahunan. Sebab, dengan mengejar target justru berpotensi menimbulkan perilaku korupsi pada sektor birokrasi. 

"Jangan sampai target yang dipasang jauh dari ideal, sehingga berpotensi proses pengumpulan tidak disetorkan karena tidak punya konsep jelas. Sebab hal ini akan berpotensi pada perilaku koruptif yang kemudian terus dikawal oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dari Inspektorat," kata Bachtiar. 

Baca Juga: Mbak Ita Dilantik Jadi Wali Kota Semarang, Ganjar: Manifes Marhaenisme dan Sarinah

2. KPK juga bekali kemampuan memetakan obyek PAD bagi para kepala OPD

KPK Awasi Setoran PAD Kota Semarang: Jangan Pasang Target Jauh dari IdealPetugas menunjukkan barang bukti disaksikan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (kanan) saat konferensi pers terkait penetapan tersangka di gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022). KPK resmi menahan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin bersama lima orang lainnya serta mengamankan barang bukti berupa uang sebesar Rp786 juta terkait pekerjaan pengadaan barang dan jasa tahun 2020 sampai 2022 di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Pihaknya mengaku memberi pengarahan kepada para kepala OPD Kota Semarang sebagai langkah edukasi sekaligus pencegahan dan memperjelas sistem tata kelola pemerintahan yang anti korupsi.

Lebih lanjut, ia menuturkan dengan menyambangi Kota Semarang paling tidak bisa membantu memberi penguatan pada perilaku anti korupsi dan integritas jajaran OPD. 

Selain itu, ada pembekalan pada kemampuan identifikasi riil objek Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menghitung secara ideal objek pajak untuk optimalisasi target.  

3. Mbak Ita sebut perolehan PAD Kota Semarang hanya Rp2,5 triliun

KPK Awasi Setoran PAD Kota Semarang: Jangan Pasang Target Jauh dari IdealKepala Bapenda Semarang, Sekda Kota Semarang Iswar Aminudin, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Direktur KPK saat memberikan pengarahan kepada para OPD. (IDN Times/Dok Humas Pemkot Semarang)

Sedangkan, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengakui masih banyak potensi pendapatan yang perlu dioptimalkan dengan memerlukan sistem yang anti korupsi.

Tercatat, Mbak Ita memaparkan total alokasi APBD Kota Semarang mencapai Rp5,9 triliun. Namun kenyataannya perolehan pendapatan PAD hanya berkisar Rp2,5 triliun. "Idealnya pendapatan bisa 50 persen atau lebih mendukung APBD, seperti di Surabaya, APBD Rp10 triliun dan pendapatan Rp8 triliun," tambahnya. 

4. Mbak Ita perintahkan BLUD dan BUMD maksimalkan sumber pendapatan

KPK Awasi Setoran PAD Kota Semarang: Jangan Pasang Target Jauh dari IdealIlustrasi Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Berkaca pada PPKM yang dihapuskan Presiden Jokowi serta tingkat kesejahteraan, inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi yang membaik, katanya maka ada peluang lebih banyak yang dapat dioptimalkan.

Ia menegaskan dari hasil kajian SMI pada sektor persampahan, sejauh ini baru dikumpulkan 10 persen. "Berarti masih ada 90 persenbpotensi yang belum tergali. Pada Dinas Perdagangan juga tercatat hanya 250 pedagang di tiap pasar," ujarnya. 

Adapun para pengelola BLUD dan BUMD sebagai badan usaha daerah ia memerintahkan untuk meggenjot kontribusinya. "Penyertaan modal boleh di awal, tapi jangan nyusu terus. Dengan keleluasaan yang diberikan untuk mengelola keuangan sendiri dan melakukan kerja sama B to B,  saya minta badan usaha ini lebih optimal dari sisi pendapatan dan efisiensi keuangan," tegasnya. 

Baca Juga: Catat! 3 Janji Mbak Ita Setelah Resmi Dilantik Jadi Wali Kota Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya