Muhammadiyah Minta Warga Jateng Gak Bikin Gaduh soal Vaksinasi

Majelis Tarjih ungkap pemberian vaksin bagian dari ikhtiar

Semarang, IDN Times - Proses vaksinasi COVID-19 di Jawa Tengah diikuti para ulama dan pelayan publik saja. Di antara mereka terdapat para kader Muhammadiyah yang ikut divaksinasi.

Ormas Islam terbesar kedua di Indonesia itu memastikan, sesuai surat edaran PP Muhammadiyah, seluruh kader dan pengurus di 35 kabupaten/kota di Jateng diwajibkan mengikuti penyuntikan vaksin Sinovac. 

"Dengan merujuk edaran dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, maka kita dukung programs vaksinasi COVID-19. Seluruh kader di tingkat pusat sampai daerah wajib divaksin. Di Jawa Tengah, kader Muhammadiyah divaksin di setiap rumah sakit milik pemerintah maupun rumah sakit swasta milik Muhammadiyah," ujar Tafsir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah saat dikontak IDN Times, Rabu (10/3/2021). 

1. Majelis Tarjih Muhammadiyah sebut vaksin bagian dari ikhtiar menjaga kesehatan

Muhammadiyah Minta Warga Jateng Gak Bikin Gaduh soal VaksinasiVaksinasi sopir dan driver ojek online di Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)

Majelis Tarjih Muhammadiyah, imbuh Tafsir, juga telah mengeluarkan fatwa bila penyuntikan vaksin merupakan bagian dari ikhtiar bagi seseorang untuk menjaga kesehatan sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh agar terhindar dari penularan COVID-19. 

"Kan ketika kita sudah divaksin, paling tidak bisa menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga," ujarnya.

Baca Juga: Muhammadiyah Jateng: Mustahil Taat Protokol COVID-19 saat Pilkada 2020

2. Ada 200 lebih kader Muhammadiyah yang divaksinasi dan tidak ada efek samping

Muhammadiyah Minta Warga Jateng Gak Bikin Gaduh soal VaksinasiIDN Times/Linda Juliawanti

Ihwal efek samping usai vaksin Sinovac, ia menyebutkan sejauh ini sejumlah kader Muhammadiyah tidak ada yang mengalami gejala atau efek samping apapun. Adapun untuk proses vaksinasi kepada para kadernya berjalan lancar dan aman.

Secara keseluruhan 200 lebih kader Muhammadiyah yang mengikuti vaksinasi. 

"Di tingkat pimpinan wilayah 13 orang ditambah kabupaten kota, pengurus lembaga majelis rata-rata daerah ada 20 orang Tapi kita belum dapat laporan berapa banyak nakes dan guru yang bernaung di instansi sekolah Muhammadiyah yang sudah divansinasi," beber Tafsir.

3. Muhammadiyah Jateng minta warga tidak gaduh soal kontroversi vaksinasi

Muhammadiyah Minta Warga Jateng Gak Bikin Gaduh soal VaksinasiPetugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020) (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Tafsir mengaku sudah divaksinasi tahap pertama dan nantinya akan divaksin untuk tahap kedua pada akhir Maret 2021. Pihaknya berharap agar pemerintah bisa mengatur ulang jadwal pemberian vaksinasi supaya tidak membingungkan masyarakat. 

"Saya berharap vaksinasi berjalan lancar, masyarakat tidak perlu gaduh menanggapi kontroversi yang merebak saat ini. Sebab ini kan bagian dari ihtiar kita. Hanya saja, pemerintah perlu mengatur lagi supaya persiapannya matang. Karena ketika kita divaksinasi di Gedung Gradika Semarang, jadwal vaksinnya berubah-ubah, ya itu mungkin hambatan di lapangan. Sehingga ada yang tertunda dan ada yang diminta langsung ke RS Tugurejo," ujarnya.

Baca Juga: Tolak Perpres Miras, Muhammadiyah: Cari Investasi di Sektor Lain Saja!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya