Omicron Masuk Jateng, KKP Sebut Kemungkinan Transmisi Lokal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang menyatakan telah memperketat pengawasan terhadap masuknya warga negara asing (WNA) di seluruh wilayah Jawa Tengah.
1. KKP: Kemungkinan ada transmisi lokal Omicron di Semarang
Menurut Kepala KKP Semarang, Nur Purwoko Widodo, pengawasan terhadap para WNA ditingkatkan lantaran ada kemungkinan terjadi penularan transmisi lokal COVID-19 varian Omicron.
"Dengan adanya lonjakan kasus Omicron di beberapa kota besar seperti sekarang, maka adanya transmisi lokal kemungkinan juga ada di Semarang. Oleh karena itulah, kalau ada WNA masuk ke Jawa Tengah maka akan diskrining secara ketat," kata Nur kepada IDN Times, Jumat (21/1/2022).
Baca Juga: [BREAKING] 9 Warga Jateng Terinfeksi COVID-19 Omicron
2. Semarang tidak diberi pengawasan khusus
Ia mengaku walaupun Kota Semarang sebagai Ibukota Jateng menjadi tempat keluar masuknya WNA, namun dalam surat edaran terbaru yang diterbitkan Kemenhub, Kota Semarang tidak termasuk daerah yang diberi pengawasan ekstra.
Editor’s picks
Dalam SE terbaru Kemenhub juga disebutkan tidak ada lagi pembatasan bagi WNA ke Indonesia. Untuk pintu masuk yang diberi penjagaan khusus hanya Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Djuanda Surabaya dan Bandara Sam Ratulangi Manado. "Semarang tidak termasuk jalur masuk WNA yang harus diberi perlakuan khusus," katanya.
3. Warga terinfeksi Omicron langsung dibawa ke RS
Lebih lanjut, Nur memastikan pengawasan terhadap aktivitas warga selama pandemik sampai detik ini tidak pernah dikendorkan. Bagi warga yang terinfeksi COVID-19 Omicron, katanya nantinya dari bandara maupun pelabuhan akan langsung dikirim ke rumah karantina COVID-19 maupun rumah sakit terdekat.
Proses identifikasi sampel Omicron dilakukan dengan tes swab di laboratorium yang ditunjuk oleh Kemenkes. "Kalau ada kecurigaan mengarah pada Omicron akan didorong ke rumah sakit tedekat," bebernya.
4. KKP Semarang tidak diberi wewenang sampaikan hasil tes Omicron
Ia menyebutkan semua data penularan COVID-19 Omicron saat ini dipegang oleh Dinkes masing-masing kabupaten/kota. Pihaknya tidak diberi akses untuk menyampaikan secara gamblang kepada masyarakat luas.
"Tapi lebih jelasnya konfirmasi ke dinasnya. Yang punya datanya mereka. Kita gak boleh menyampaikan ke publik. Karena data penularan Omicron ini dari setiap laboratorium rutinnya langsung dilaporkan ke Dinkes masing-masing kabupaten kota," jelasnya.
Baca Juga: Luhut Imbau Perkantoran WFH di Tengah Lonjakan Omicron, Pengusaha Mau?