Pemkot Semarang Larang Bandara dan Pelabuhan Layani Pemudik

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang memastikan aturan larangan mudik akan diberlakukan dengan ketat di wilayahnya mulai 6-12 Mei 2021 nanti. Upaya yang akan dilakukan dengan membatasi kedatangan pemudik di jalur laut dan jalur udara.
1. Wakil Wali Kota Semarang minta pelabuhan dan bandara tidak layani arus mudik
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan telah memberlakukan kebijakan bagi pengelola Pelabuhan Tanjung Emas dan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani agar tidak membuka layanan bagi para pemudik.
"Karena pusat kan sudah mengeluarkan aturan pelarangan mudik untuk semua moda transportasi, maka otomatis orang-orang gak bisa lagi mudik naik kapal. Begitu juga pesawat terbang tidak bisa beroperasi karena ada aturan larangan ini," kata Ita, sapaan karibnya kepada IDN Times, Selasa (20/4/2021).
Baca Juga: Daratan Semarang Alami Penurunan, Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Ditinggikan
2. Kedatangan pemudik di Pelabuhan Tanjung Emas akan dicegah
Editor’s picks
Lebih lanjut, menurutnya Pemkot Semarang sudah mematangkan kebijakan untuk mendukung aturan larangan mudik. Pihaknya telah berkomunikasi dengan Pelindo III untuk mengatur pencegahan bagi para pemudik yang berpotensi masuk ke Semarang melalui Pelabuhan Tanjung Emas.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat TNI/Polri serta Dinas Perhubungan (Dishub) guna melakukan penyekatan di sejumlah titik perbatasan.
"Yang pasti seperti tahun lalu, yang akan kita beri penyekatan di perbatasan Mranggen Demak dan Taman Unyil, wilayah Kabupaten Ungaran. Kemudian penyekatan di Mangkang dan jalan tol. Ini penting agar arus mudik dapat dibatasi. Sehingga resiko penularan COVID-19 selama Lebaran juga bisa diantisipasi," ungkapnya.
3. Para lurah dan Dinkes diperintahkan pantau pergerakan pemudik saat Lebaran
Lebih jauh, pihaknya mengimbau kepada para perantau supaya tidak pulang kampung terlebih dulu saat Lebaran 2021 nanti.
Pihaknya telah memerintahkan para lurah untuk memonitor wilayah yang berpotensi dimasuki para pemudik. Dinkes pun telah diminta membuat sistem khusus untuk memantau pergerakan arus mudik secara online.
"Ramadan kali ini kan agak beratnya karena kalau dulu hanya moda transportasi darat seperti bus, tapi sekarang mobil pribadi juga akan dilarang masuk. Soalnya yang harus diwaspadai adalah pergerakan pemudik sebelum tanggal 6," pungkasnya.
Baca Juga: Lansia di Semarang, Gagal Disuntik hingga Nyasar ke Lokasi Vaksinasi