PTM di Jateng Wajib Kantongi Izin: Ingat Pandemik COVID-19 Belum Usai

Orang tua juga harus aktif tanya, jangan mau ngikut saja lho

Semarang, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menegaskan semua sekolah yang membuka proses pembelajaran tatap muka (PTM) harus mengantongi izin langsung dari Dinas Pendidikan masing-masing daerah.

Menurutnya, izin yang harus didapatkan berupa mekanisme uji coba PTM termasuk meminta masukan dari setiap orang tua dan petugas gugus tugas penanganan COVID-19 tingkat kabupaten/kota.

"Harus izin. Jadi harus disampaikan ke Dinas Pendidikan. Kalau itu SMA-SMK ke Dinas (Pendidikan dan Kebudayaan) provinsi minta izin. Kalau SMP, atau SD ke (Dinas) Pendidikan kabupaten/ kota dan MTs dan Aliyah harus ke Kemenag," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya ketika dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (25/9/2021).

1. Gus Yasin akui ada SMA/SMK yang terpapar COVID-19

PTM di Jateng Wajib Kantongi Izin: Ingat Pandemik COVID-19 Belum UsaiSiswi dan siswa SMAN 1 PPU di observasi sebelum jalani vaksinasi (IDN Times/Ervan)

Ia mengatakan jika semua izin sudah dikantongi, maka sekolah bisa melaksanakan PTM sesuai aturan protokol kesehatan. Namun, jika belum dapat izin, setiap sekolah mestinya bisa menahan diri dulu.

Gus Yasin menegaskan PTM harus dilaksanakn terbatas dan harus mematuhi mekanisme yang sudah ditetapkan pemerintah. Apalagi, menurutnya dari data yang diungkapkan Kemendikbud dan Ristek per 20 September 2021, muncul klaster COVID-19 di 170 SMA dan 70 SMK seluruh Indonesia. Ia menyebut, di antaranya kasus tersebut berasal dari Jawa Tengah.

"Di Jawa Tengah saya sampaikan, ada beberapa SMA dan SMK yang memang ada terpapar atau terjangkit COVID-29 Tetapi seperti yang ada di Kabupaten Blora, itu sebenarnya bukan klaster PTM, karena itu (skrining sebelum uji coba PTM) yang baik," jelasnya.

Baca Juga: Marak Klaster PTM, PGRI Jateng: Sekolah Langgar Prokes Harus Ditutup

2. Hati-hati pandemik COVID-19 belum selesai, tetap taati prokes

PTM di Jateng Wajib Kantongi Izin: Ingat Pandemik COVID-19 Belum UsaiSiswa SMAN 4 Semarang pulang sekolah usai mengikuti PTM terbatas. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia pun mewanti-wanti kepada pihak sekolah guna mewaspadai penularan COVID-19 pada muridnya.

"Artinya kita harus hati-hati, kita belum selesai di pandemi COVID-29. Masih ada penularan-penularan, peningkatan-peningkatan, maka tetap patuhi protokol kesehatan," terangnya.

3. IDAI menduga dinas belum siap adakan PTM

PTM di Jateng Wajib Kantongi Izin: Ingat Pandemik COVID-19 Belum UsaiMendikbudristek Nadiem Makarim tinjau langsung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Yogyakarta. (dok. BK Humas Kemendikbud Ristek)

Terpisah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Tengah mendesak kepada Pemprov Jateng untuk mengevaluasi aturan PTM yang sedang berlangsung saat ini.  

Ketua Satgas COVID-19 IDAI Jateng, Choirul Anam menyinyalir jika terdapat pemicu munculnya klaster PTM di Jawa Tengah. Seperti belum siapnya masyarakat dan dinas terkait dengan kembali dibukanya PTM.

"Kalau ada klaster belum siap di pembelajaran tatap muka, nah belum siapnya di tingkat daerah, sekolah, atau setingkat lokal saja. Kami tidak bisa menentukan dengan adanya klaster ini tidak siap ya dari sekolah atau mungkin dari orang tuanya karena memang butuh dianalisis," cetusnya.

Ia mendorong saat ini dibutuhkan kerjasama dari keluarga, lingkungan sekolah hingga berbagai pihak untuk memantau dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Ya dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak biar anak sekolah aman ketika belajar tatap muka," tukasnya.

Baca Juga: PTM Dibuka di Semarang, 7 Guru dan Siswa Kena COVID-19, Duh!

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya