Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sesuai UU MD3, Puan Maharani Sebut PDIP Pantas Jadi Ketua DPR

IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times-Ketua DPP PDIP nonaktif, Puan Maharani menyatakan partainya saat ini sangat cocok mendapatkan posisi sebagai pimpinan DPR untuk masa kerja lima tahun mendatang. 

1. PDIP sebagai pemenang pemilu layak dapat jatah pimpinan DPR

IDN Times/Istimewa

Puan menganggap hal tersebut sudah sesuai dengan amanat yang tertuang dalam UU MD3 dimana partai pemenang diberi kesempatan untuk menduduki kursi Ketua DPR RI.

"Insyallah kita sebagai partai pemenang pemilu layak diberi kesempatan menjadi ketua pimpinan DPR. Jadi bukan kemungkinan lagi, karena itu sudah sesuai aturan UU MD3," kata putri bungsu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut, usai menghadiri seminar nasional di Gedung Prof Sudharto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Jumat (26/7).

2. Puan: Sosok Ketua DPR ditentukan pilihan rakyat

IDN Times/istimewa

Kendati demikian, pihaknya menyerahkan kepada masyarakat Indonesia untuk memilih figur dari partainya yang cocok menjabat sebagai Ketua DPR. Pun demikian dengan kansnya yang terbuka lebar untuk menjabat sebagai Ketua DPR.

Puan mengatakan tak mau memusingkan terkait namanya yang santer disebut-sebut sebagai kandidat Ketua DPR.

"Terkait siapa yang mau jadi Ketua DPR, itu terserah pilihan rakyat. Ketua DPR itu merupakan jabatan dari hasil kepercayaan dari rakyat. Saya mau selesain tugas sebagai Menko sampai akhir September dulu," ungkapnya.

3. Puan anggap Mega dan Prabowo punya hubungan akrab sejak dulu

IDN Times/Fariz Fardianto

Mengenai partai pendukung Jokowi yang telah dibubarkan, Puan mengatakan menurutnya, dengan kontestasi Pemilu yang sudah rampung, otomatis kerja-kerja politik TKN pun juga berakhir. Pihaknya cukup lega hubungan Gerindra dengan partainya kembali harmonis.

Ia pun menyebut hubungan antara Mega dan Prabowo sejak pertama bertemu sampai sekarang tetap akrab. Sehingga, saat ini tak memungkiri silaturahmi yang terjalin pasca Pemilu bisa mencairkan suasa politik di Indonesia untuk melangkah menjadi lebih baik.

"Dari dulu kita dengan Gerindra pernah bersama-sama. Bu Mega dengan pihak sana juga akrab. Hanya memang ada perbedaan pilihan politik lima tahunan. Ya itu bukan berarti kita menjauh, kita tetap bersilaturahmi," cetusnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Febriana Sintasari
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us