Setiap Hari Puluhan Lansia Semarang Gagal Vaksinasi, Punya Komorbid

Animo lansia untuk disuntik vaksin Sinovac sangat tinggi

Semarang, IDN Times - Sejumlah lansia yang tinggal di Kota Semarang kedapatan gagal menjalani proses vaksinasi COVID-19 lantaran memiliki penyakit bawaan atau komorbid yang berat.

Tim vaksinasi di Puskesmas Miroto, Kecamatan Semarang Tengah menyebutkan setidaknya ada 10 lansia yang setiap hari tidak bisa divaksinasi.

"Setiap hari yang ditunda sekitar 10 orang. Biasanya mayoritas terkendala pada tensi darahnya yang tinggi. Terus banyak yang penyakitnya cukup berat, maka kita tidak berani memberikan vaksin," ujar Kepala Puskesmas Miroto, Dien Hasanah saat dihubungi IDN Times, Rabu (3/3/2021).

1. Lansia auto imun dan sakit jantung tidak bisa divaksin

Setiap Hari Puluhan Lansia Semarang Gagal Vaksinasi, Punya Komorbidtelegraph.co.uk

Dien mengatakan sejumlah lansia yang telah terdaftar vaksinasi juga mengalami sakit jantung kronis maupun sedang auto imun dengan kondisi yang harus meminum obat setiap hari. "Untuk yang autoimun dan komorbid jantung kita sarankan berobat ke rumah sakit dulu. Soalnya mereka juga gak bisa divaksin," ujarnya.

Baca Juga: Izin Vaksin Keluar, Kemenkes Mulai Vaksinasi Lansia 

2. Saban hari ada 70-80 lansia yang disuntik vaksinasi

Setiap Hari Puluhan Lansia Semarang Gagal Vaksinasi, Punya KomorbidIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Dien mengaku proses vaksinasi untuk lansia sudah berjalan sepekan terakhir di puskesmasnya. Setiap lansia yang divaksin sudah mendaftarkan diri secara online lewat link resmi Kemenkes.

Jadwal vaksinasi untuk lansia, katanya berlangsung saban Senin sampai Jumat. Puskesmas Miroto mendapat jatah 600 dosis vaksin yang diperuntukan bagi lansia.

"Kami mendapat 600 dosis vaksin untuk tahap kedua buat para lansia. Dan sekarang hampir habis. Setiap hari puskesmas saya 70-80 lansia. Bahkan dua hari terakhir yang divaksin sudah diatas 100 orang," paparnya.

Untuk saat ini animo para lansia untuk menjalani vaksinasi COVID-19 sangat tinggi. Mayoritas yang divaksin berusia 60 tahun keatas. "Kita ada enam kelurahan, tapi ternyata animo masyarakat luar biasa tinggi. Karena kita ada ditengah kota, jadinya lansia dari luar wilayah kami juga datangnya ke sini juga banyak," ungkapnya.

3. Dinkes Jateng targetkan 3,2 juta lansia bisa dapat vaksin Sinovac

Setiap Hari Puluhan Lansia Semarang Gagal Vaksinasi, Punya KomorbidKondisi penyimpanan vaksin Sinovac di gudang Dinkes Semarang. Dok Humas Pemprov Jateng

Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo menargetkan sekitar 3,2 juta lansia di Jawa Tengah bisa menjalani vaksinasi COVID-19. Mereka nantinya akan menjadi prioritas bersama 2,1 juta pelayan publik dalam proses vaksinasi.

"Total lansia dan pelayan publik di Jateng ada sekitar 5,3 juta. Karena vaksin yang ada baru sebagian kecil, jadi tidak bisa bareng semuanya. Jumlah vaksin yang kami terima hanya sekitar 10 persen dari total target sasaran itu. Maka kami minta masyarakat bersabar," terangnya.

4. Proses vaksinasi COVID-19 dikerjakan sampai akhir tahun

Setiap Hari Puluhan Lansia Semarang Gagal Vaksinasi, Punya KomorbidVaksin COVID-19 Tahap 3 telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Maya Aulia)

Dari satu juta dosis vaksin yang sudah diterima Pemprov Jateng nantinya hanya digunakan untuk 500.000 orang. Sebab, satu orang mendapatkan jatah dua kali suntikan vaksin.

"Maka kalau sasaran kita ada 5,3 juta, jumlah vaksin yang sudah kami terima itu belum mencapai 10 persen. Kami mohon masyarakat mengerti dan bersabar, semua pasti akan divaksin, hanya menunggu waktunya saja karena ketersediaan vaksin memang terbatas. Vaksinasi akan terus dilakukan sampai akhir tahun, masyarakat tidak perlu khawatir," tegasnya.

Baca Juga: Kawal COVID-19: Swasta Lebih Baik Bantu Vaksinasi Kelompok Lansia

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya