Temuan Bebatuan di Terminal Dieng Berupa Kemuncak dan Kaki Candi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarnegara, IDN Times – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah telah menyelesaikan kajian terkait temuan bebatuan candi di bawah fondasi Terminal Dieng, Banjarnegara. Artefak yang ditemukan di lokasi tersebut terdiri dari sejumlah lapisan bangunan candi yang nyaris berubah fungsi.
"Hasil tinjauan bebatuan yang ditemukan di bawah fondasi terminal memang berasal komponen bangunan candi. Tapi saat ditemukan, nilai arkeologinya sudah berubah dari lokasi pendirian bangunan yang lama. Artinya bebatuan candinya pernah dimanfaatkan oleh orang-orang setelah ada peradaban Hindu kuno untuk kepentingan pembuatan fondasi jalan," kata Muhammad Junawan, Pengkaji Cagar Budaya dari BPCB Jateng, saat berbincang dengan IDN Times melalui sambungan telepon, Kamis (12/9).
1. Artefak candi yang ditemukan kini disimpan oleh pegawai BPCB
Junawan memastikan benda artefak tersebut telah masuk kategori temuan lepas. Sehingga pihaknya saat ini telah mengamankannya ke lokasi tanah lapang.
"Sudah kita ekskavasi lalu kita taruh di tanah lapang milik karyawan BPCB yang tinggal di sekitar wilayah Dieng. Kita perkirakan usia bebatuan candinya hampir sama dengan candi-candi yang ada di kawasan objek wisata Dieng," akunya.
Baca Juga: Deretan Destinasi Wisata Menarik di Sekitar Dataran Tinggi Dieng
2. Bentuk bebatuannya menyerupai bangunan candi
Editor’s picks
Menurutnya, setelah diteliti, bebatuan candi yang ditemukan berupa batu isian dari sebuah konstruksi bangunan candi. Rinciannya mulai dari batu bagian dalam candi, kaki candi, bagian penyangga candi serta sebuah bagian kemuncak alias mustoko candi.
"Karena awalnya ditemukan tumpuk-tumpuk, lalu kita coba susun satu per satu. Ternyata bentuknya seperti struktur utuh bangunan candi. Untuk sementara ini, pengerjaan proyek di lokasi temuan kita hentikan sementara dulu sampai ada kajian teknis lagi," terangnya.
3. Sudah ada tiga konstruksi candi yang ditemukan tahun ini
BPCB, katanya, sepanjang Januari sampai akhir Agustus 2019 telah menemukan tiga artefak candi. Temuan pertama di Magelang berupa candi pertirtaan, lalu struktur bangunan dua candi lainnya ditemukan di Temanggung.
"Temuannya Magelang satu, Temanggung dua. Di Temanggung juga berupa bangunan candi. Kalau di Magelang bentuknya candi pertirtaan. Fungsinya secara simbolis untuk pensucian diri. Ini gunanya untuk tempat ziarah air bagi umat Hindu, setelah ada kerabatnya yang telah moksa dari dunia," terangnya.
Baca Juga: Takut Ketiban Sial, Warga Desa di Dieng Pilih Simpan Artefak Candi