Waspada Lonjakan COVID-19, Wagub Jateng Larang Pengajian saat PPKM Level 3

Semarang, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen melarang umat Islam untuk tidak menggelar acara pengajian saat pemberlakuan PPKM Level 3. Gus Yasin, sapaan akrabnya mengatakan, langkah itu sebagai bentuk gotong royong dalam upaya mencegah risiko penularan virus corona ketika libur perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Kita batasi aktivitas masyarakat supaya kita bersama-sama menjaga Indonesia. Termasuk acara-acara pengajian harus kita batasi, tidak usah pengajian dahulu," kata Gus Yasin dalam keterangan kepada IDN Times, Senin (6/12/2021).
1. Warga diminta membatasi kegiatan yang memicu kerumunan
Pihaknya juga mengimbau semua warganya untuk meningkatkan kedisiplinan menggunakan protokol kesehatan serta menaati peraturan dengan membatasi berbagai kegiatan yang memicu kerumunan massa.
Ia menyatakan kegiatan pengajian sebaiknya ditiadakan sementara supaya bisa menekan lonjakan penularan COVID-19.
"Toh itu juga hanya sebentar, mari kita bersama-sama mencegah penyebaran COVID-19," jelasnya.
Baca Juga: Wagub Jateng Yakin Bisa Capai Herd Immunity, Vaksinasi Ponpes Ribuan Dosis
2. Warga harus bersyukur virus corona mereda
Lebih lanjut, ia menuturkan sampai sekarang COVID-19 belum selesai karena masih terjadi penularan. Ia mencontohkan di Brunei Darussalam kasus penularan COVID-19 meningkat sehingga pemerintah setempat menutup tempat ibadah.
"Kita patut bersyukur virus Corona di Indonesia sudah reda. Tetapi kita semua harus tetap waspada agar penularannya tidak lagi tinggi seperti pada bulan Juli--Agustus 2021," bebernya.
3. Warga Jateng mesti taati Instruksi Mendagri soal PPKM Level 3
Soal aturan PPKM Level 3 saat libur Natal dan pergantian tahun, katanya akan mulai diberlakukan per tanggal 24 Desember 2012 hingga 2 Januari 2022.
"Oleh karena itulah, maka warga harus menaati aturan yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 62 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanggulangan COVID-19 pada Nataru," tandasnya.
Baca Juga: Penyaluran BSNT 90 Persen, Warga Jateng Dapat Sembako Rp200 Ribu