Beda Pendapat Jokowi dan Rudy, Wali Kota Klaim PPKM di Solo Berhasil

Mampu menurunkan angka kasus COVID-19.

Solo, IDN Times - Kendati Presiden Joko Widodo yang menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali tidak efektif lantaran kasus terkonfimasi COVID-19 tak kunjung mereda.

Namun, hal berbeda justru diungkapkan oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy. Menurutnya pelaksanaan PPKM di Kota Solo sudah sesuai dengan yang diinginkannya.

Baca Juga: Spek RS Darurat COVID-19 di Solo, Ada ICU, Tenda Tahan Cuaca Ekstrem

1. Masih ada pelanggaran prokes

Beda Pendapat Jokowi dan Rudy, Wali Kota Klaim PPKM di Solo BerhasilPengungsi asal Majene dan Manuju tiba di Solo. Dok/Humas Pemkot

Pelaksanaan PPKM di Solo sesuai dengan harapan, namun Rudy tak menampik jika masih ada pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di kotanya. Bahkan terdapat beberapa lokasi usaha yang ditutup lantaran acuh terhadap kebijakan PPKM.

“PPKM Solo sendiri kondisi saat ini semua berjalan sesuai dengan harapan. Itu saja masih ada pelanggar-pelanggar yang mendapat peringatan keras dan bahkan ditutup,” ujar mantan kolega Presiden Joko saat menjabat di Pemkot Solo tersebut, Senin (1/2/21).

Pihaknya mengatakan jika selama PPKM kegiatan yang melibatkan massa dan kerumunan masih bisa dikendalikan. Kecuali jumlah warga yang datang untuk melayat saat ada warga yang meninggal. “Orang meninggal dunia, kalau ada yang mau melayat masak dicegah, nggak bisa. Nggak mungkin orang melayat itu jaga jarak,” ungkapnya.

2. Perlu ada evaluasi

Beda Pendapat Jokowi dan Rudy, Wali Kota Klaim PPKM di Solo BerhasilIlustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Rudy mengakui jika pelaksaan PPKM perlu adanya evaluasi. Namun evaluasi harus dilakukan dengan cara menyelaraskan antara target penurunan COVID-19 dengan pertumbuhan ekonomi.

“Jadi pekerjaan minyak dan air untuk menjadi satu target itu susah. Target pertama mengendalikan COVID-19 penyebarannya. Target kedua ekonomi harus bergerak. Ekonomi bergerak itu suka tidak suka terjadi kerumunan massa,” ungkapnya.

Kendati kedua aspek tersebut sama-sama penting, namun Rudy lebih memilih mencegah dan mengendalikan bertambahnya pasien COVID-19 yang meninggal dunia.

3. Jumlah kasus COVID-19 menurun

Beda Pendapat Jokowi dan Rudy, Wali Kota Klaim PPKM di Solo BerhasilIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Pemberlakuan PPKM di Kota Solo sendiri berdampak pada penurunan kasus COVID-19. Jika sebelumnya mencapai 200-300 kasus, selama dua pekan PPKM jumlah penambahan kasus turun menjadi dibawah 100 per hari.

“Penurunan kasus lumayan. Kemarin 140 itu pemeriksaan selama 3 hari. Kemarin hari Sabtu itu kan hanya 34,” katanya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo hingga Senin (1/2/21), total jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 8.403. Jumlah tersebut naik 92 jika dibanding sehari sebelumnya. Dari jumlah tersebut 5.765 di antaranya sembuh, 1.963 menjalani isolasi, 277 dirawat, dan 398 lainnya meninggal dunia.

Baca Juga: Evaluasi PPKM, Kasus COVID-19 di Semarang, Jepara dan Solo Melonjak

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya