Habiskan Dana Rp2 M, Loko Uap Jadul Buatan Jerman Kembali Dihidupkan

Solo, IDN Times - Bengkel kereta api di Balai Yasa Yogyakarta, berhasil merestorasi lokomotif tua yang ada di Indonesia. Lokomotif dengan kode lambung D1410 ini merupakan produk dari Hanomag Hannover, Linden, Jerman, tahun 1921.
1.Berhasil tempuh perjalanan dari Yogyakarta-Solo

Lokomotif uap D 1410 dengan bahan bakar kayu dan batu bara ini kembali bisa beroperasi, setelah menjalani restorasi selama kuarang lebih tujuh bulan di Balai Yasa Yogyakarta, dengan kondisi mesin mati dan rusak.
Pada Kamis (6/2), lokomotif tersebut berhasil menempuh perjalanan sekitar 60 KM dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta menuju ke Stasiun Purwosari, Solo. Dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 5,5 jam dengan kecepatan sekitar 30 km/jam, tidak ada kendala saat lokomotif tersebut berjalan. Lokomotif ini sempat singgah di stasiun Klaten untuk mengisi air dan menambah bahan bakar.
" Ini adalah perjalanan bersejarah dari loko uap. Seperti napak tilas karena puluhan tahun lalu ada loko uap dengan jurusan Solo-Yogya,” kata Kepala Daop 6 Yogyakarta, Eko Purwanto saat ditemui di Stasiun Purwosari, Solo, Kamis (6/2).
2. Restorasi habiskan dana Rp2 Miliar

Eko Purwanto mengakui tidak mudah untuk melakukan restorasi lokomotif tua saat ini, di samping sulit untuk menemukan orang yang mumpuni di bidang mesin lokomotif. Kendala utama dalam melakukan restorasi lokomotif D 1410 ini adalah tidak adanya onderdil kereta yang sesuai dengan spesifikasi lokomotif tersebut. Selain itu biaya restorasi lokomotif yang memiliki panjang 12,650 meter ini terbilang besar.
“Restorasi kita kemarin sekitar dua miliar,” ujar Eko.
Perlu ada perlakukan khusus untuk mesin yang tergolong tua tersebut, selain itu biaya untuk mengerakkan mesin lokomotif tidaklah murah. Dimana lokomotif ini membutuhkan bahan bakar kayu jati untuk menimbulkan uap yang nantinya akan menggerakan roda kereta tersebut.
Restorasi loko uap ini merupakan permintaan khusus dari Presiden Joko Widodo. Karena dinilai memiliki nilai sejarah dan potensi untuk dijadikan kereta wisata.
3. Digunakan untuk kereta wisata

Setelah restorasi, lokomotif yang di datangkan dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini nantinya akan digunakan untuk kereta wisata oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Lokomotif ini akan menjadi kereta pendamping loko uap Jaladara, yang terlebih dahulu beroperasi untuk kereta uap dengan rute di kawasan perkotaan.
“Kita nanti akan gunakan sebagai kereta wisata, untuk melayani wisatawan. Rencananya loko ini akan di launching pada tanggal 17 Februari nanti bertepatan dengan HUT Pemkot Solo,” ujar Kepala Dinas Perhubungan, Heri Prihatmo.
Berdasarkan sejarahnya, loko uap ini dulu melayani rute Jakarta-Bandung dengan rute Jakarta-Bogor-Sukabumi. Yang mengoperasikan lokomotif ini hanya masinis dan juru api.