Hore! Car Free Day di Solo Buka Lagi, Tapi Ada Bedanya

Pedagang ditata biar gak masuk ke jalur pejalan kaki

Surakarta, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mengizinkan kembali pelaksanaan car free day (CFD) setelah 2 tahun vakum karena pandemik COVID-19. CFD dibuka lagi mulai Minggu, (15/05/2022).

1. Kasus COVID-19 diklaim sudah melandai

Hore! Car Free Day di Solo Buka Lagi, Tapi Ada BedanyaWalikota Solo, Gibran Rakabuming. (IDN Times/Larasati Rey)

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, CFD kembali dibuka lantaran kasus peningkatan COVID-19 di Kota Solo diklaim sudah melandai, bahkan hampir tidak ada kasus.

Hal tersebut menjadi pertimbangan Gibran, selain mengejar percepatan pemulihan ekonomi pascapandemik COVID-19.

"Sudah ada CFD, seperti biasa saja olahraga dan makan seperti biasa ya," kata Gibran saat ditemui IDN Times, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga: Crazy Rich Grobogan Temui Gibran, Singgung Nama Puan Maharani

2. Ada zonasi pedagang saat CFD

Hore! Car Free Day di Solo Buka Lagi, Tapi Ada Bedanyawww.qraved.com

Gibran mengaku, pelaksanaan CFD akan berbeda dengan tahun sebelumnya karena memberlakukan zonasi bagi pedagang di sepanjang kawasan Jalan Slamet Riyadi Solo. 

"Zonasi pedagang ini maksudnya biar pedagang tidak memenuhi jalur lambat atau citywalk. Citywalk fungsinya untuk jalan kaki, sesuai fungsinya jadi bukan untuk tempat berjualan makanan," kata Gibran.

Bagi pedagang yang biasanya berjualan di area sepanjang citywalk Jalan Slamet Riyadi, mulai minggu besok akan diarahkan ke beberapa titik yang telah disediakan oleh Pemkot Surakarta.

"Yang jualan makanan nanti saya arahkan masuk ke parkiran Lojigandrung. Lalu misalnya ke parkiran Bank Jateng, atau masuk ke parkiran Graha Wisata. Jadi pedagang tidak mengotori jalanan, kan tahu sendiri habis selesai CFD sampahnya di mana-mana sampai ke jalan jalan. Ini mau kita tata konsepnya hampir sama, tapi yang pedagang kita tata di titik titik lokasi tertentu," imbuhnya.

Gibran berharap, dengan adanya zonasi tersebut, sebanyak 2000-an pedagang bisa tertampung, baik itu pedagang makanan, suvenir, maupun mainan anak-anak.

"Kita penginnya ke depan car free day lebih rapi. Saya tahu, tidak semuanya pengin olahraga, ada yang pengin cari sarapan juga tapi tempatnya harus rapi," pungkasnya.

3. Sejarah CFD Solo

Hore! Car Free Day di Solo Buka Lagi, Tapi Ada BedanyaPresiden Joko Widodo menikmati gelaran Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Car free day di Kota Solo pertama kali dicanangkan pada 30 Mei 2010 saat masa pemerintahan Wali Kota Joko Widodo, yang saat ini menjadi Presiden Republik Indonesia. Program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi emisi gas Karbondioksida (CO2) di Kota Solo.

Tak hanya untuk berolahraga, seiring berjalannya waktu, CFD menjadi pusat pariwisata setiap minggunya, yang mana banyak pedagang mulai dari kuliner, suvenir, hingga mainan anak-anak menjajakan dagangannya. Terbukti, CFD bisa menarik wisatawan baik dari dalam kota maupun dari luar kota Solo setiap pekan.

CFD diberlakukan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, yang merupakan jalan protokol di kota Solo. Jalan raya yang memanjang dari Purwosari hingga Gladak itu ditutup bagi pengendara bermotor dari jam 05.00 hingga 09.00 WIB.

Baca Juga: Mudik ke Yogyakarta, Gibran Sebut Jokowi Bukan Orang Solo Lagi

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya