Tamu Jumenengan Mangkunegoro X Terbatas, Ada Tari Pangeran Sambernyawa

Undangan kenaikan tahta hanya untuk 300 orang

Surakarta, IDN Times - Menjelang upacara kenaikan tahta KGPAA Mangkunegara X, Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, sejumlah persiapan mulai dilakukan. Di antaranya persiapan untuk pertunjukan tari sampai undangan untuk para tamu.

1. Ada pembatasan tamu undangan

Tamu Jumenengan Mangkunegoro X Terbatas, Ada Tari Pangeran SambernyawaGPH Bhre Cakrahutomo, Putra Mangkunegara IX. IDNTimes/Larasati Rey

Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat mengatakan, persiapan kenaikan tahta GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai KGPAA Mangkunegoro X pada Sabtu (12/03/2022) sudah 75 persen. Sejumlah titik keamanan diklaim sudah disesuaikan penempatannya di lokasi acara.

"Seksi keamanan sudah ditempatkan di titik mana yang perlu diamankan. Ya, pokoknya kita sebagai kepanitiaan dari abdi dalem sini. Persiapan boleh dikatakan sudah 75 persen," ujarnya Selasa (8/3/2022).

Baca Juga: GPH Bhre Jadi Mangkunegara X, Calon Lain Kaget

2. Acara Digelar pukul 10.00 WIB

Tamu Jumenengan Mangkunegoro X Terbatas, Ada Tari Pangeran Sambernyawasitus resmi keraton

Pura Mangkunegaran juga membatasi tamu undangan yang hadir pada acara tersebut karena masih dalam masa pandemik COVID-19, yakni hanya sebanyak 300 orang. Acara pelaksanaa Jumenengan atau naik tahta KGPAA Mangkunegara X dimulai pukul 10.00 WIB.

"Untuk prosesi mulai jam 10.00 WIB Pagi. Yang jelas itu peringatan yang istimewa dan besar," aku Lilik.

3. Ada pertunjukan tari Bedhaya Anglir Mendhung

Tamu Jumenengan Mangkunegoro X Terbatas, Ada Tari Pangeran SambernyawaBelajar menari di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah (IDN Times/Larasati Rey)

Saat prosesi Jumenengan nantinya ditandai dengan pertunjukan tari Bedhaya Anglir Mendhung. Tarian tersebut dibawakan oleh 7 penari dengan durasi 50 menit.

"Untuk Tari Bedhaya Anglir Mendhung itu nersiapannya sudah sejak lama, setelah 100 hari meninggalnya KGPAA Mangkunegara IX sudah mulai," tandasnya.

Tari Bedhaya Anglir Mendhung merupakan sebuah tarian yang mengisahkan tentang pertempuran Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said saat melawan penjajah Belanda pada tahun 1752 di Ponorogo.

Baca Juga: Profil GPH Bhre Cakrahutomo, Mangkunegara X Baru: Millennial dari UI

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya