Bertahan 40 Hari, Bayi yang Dilahirkan PDP COVID-19 di Kudus Meninggal

Diduga miliki kontak dengan orang dari zona merah

Kudus, IDN Times – Seorang bayi yang status ibunya pasien dalam pengawasan (PDP) pandemi virus corona atau COVID-19 dirawat di RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, Jawa Tengah meninggal dunia pada Selasa (28/4). Kini ibunya masih menjalani perawatan secara intensif di RSUD Kudus.

1. Bayi meninggal berusia 40 hari

Bertahan 40 Hari, Bayi yang Dilahirkan PDP COVID-19 di Kudus MeninggalUnsplash/The Hionest Company

Juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus dr. Andini Aridewi mengatakan, adanya bayi yang berusia 40 hari meninggal dunia. Ibu dari bayi berkelamin perempuan ini dirawat di RSUD Kudus sebagai PDP pandemi virus corona. Sementara itu, bayi yang meninggal dunia dimakamkan dengan protokol PDP pandemi corona.  

“Sebelumnya, kemarin diperiksa dari puskesmas Gondosari Kecamatan Gebog dan dirujuk ke RSUD Kudus pada Senin (27/4),” ujar dia, Selasa (28/4).

2. Bayi mengalami gejala sesak napas

Bertahan 40 Hari, Bayi yang Dilahirkan PDP COVID-19 di Kudus Meninggalpennmedicine.org

Ia mengatakan, ibu bayi tersebut sebelumnya memiliki gejala sesak napas. Kemudian saat dilakukan pelacakan, diduga ibu bayi yang tinggal di Kecamatan Gebog ini pernah kontak dengan seorang yang berasal dari zona merah.

“Jadi PDP ini dia arah riwayat kontaknya masih kita cari. Kontak dengan siapa saja. Karena diduga ibu ini sebelumnya kontak dengan OTG yang berasal dari zona merah. Itu akan kita telusuri,” ujar dia.

3. Masyarakat diimbau taati anjuran pemerintah cegah penyebaran pandemi corona

Bertahan 40 Hari, Bayi yang Dilahirkan PDP COVID-19 di Kudus Meninggalhttps://pixabay.com/illustrations/covid-19-coronavirus-social-distance-4939288/

Plt Bupati Kudus HM Hartopo yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus mengatakan, atas kejadian itu selalu mengimbau kepada masyarakat agar selalu taat dan patuh terhadap imbauan dari pemerintah. Ini dilakukan guna mencegah penyebaran pandemi virus corona.

“Maka saya sendiri akan membuat surat edaran untuk disosialisasikan kepada masyarakat. Biar masyarakat tahu, kita menjaga jarak, tidak boleh berkurumun lah,” tambah dia.

Sementara itu, berdasarkan data monitoring COVID-19 Kudus perhari Senin pukul 17.00 WIB jumlah orang yang positif pandemi corona ada sebanyak 19 orang. Kemudian jumlah PDP yang masih dirawat ada sebanyak 18 pasien.

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya