Cerita Perawat di Kudus yang Sembuh Dari Corona, Kuncinya Suka Hati

Merupakan perawat yang bertugas di ruang isolasi

Kudus, IDN Times – Sukarsih seorang pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus berhasil sembuh. Sukarsih yang awalnya bertugas sebagai perawat di ruang isolasi mesti menjalani perawatan setelah terinfeksi virus corona jenis baru ini.   

Sukarsih bercerita awalnya dia masuk menjalani perawatan pada tanggal 25 Maret 2020.

Pada saat itu, dia yang merupakan perawat di RS Mardi Rahayu mengalami gejala sakit perut, karena nyeri saat haid dan diare.

Baca Juga: Jenazah Perawat RSUP Kariadi Ditolak Warga Saat Hendak Dimakamkan

1. Sukarsih sebelumnya menjadi ODP karena menjadi perawat yang bertugas di ruang isolasi

Cerita Perawat di Kudus yang Sembuh Dari Corona, Kuncinya Suka HatiIDN Times/Aji

“Saya harus di opname. Saya sebelumnya orang dalam pengawasan (ODP). Karena sebelumnya saya bekerja sebagai perawat yang bertugas di ruang isolasi,” kata dia saat jumpa pers di pendapa Kabupaten Kudus pada Kamis (10/4) sore.

Dia menceritakan pada saat dirawat berada di ruang khusus yang berisi satu orang. Pada saat itu juga perawat sudah menggunakan APD. Kemudian juga semua orang tidak boleh menunggu dirinya.

“Terus selama saya dirawat timbul gejala batuk. Batuk kering. Setiap jalan ke kamar mandi sesak,” terang dia.

Selanjutnya pada tanggal 27 Maret 2020, dia mengaku dilakukan CT Scan Thorax atau CT Scan dada. Hasilnya ternyata mengarah ke COVID-19. “Dokter bilang saya jadi PDP dan hari itu juga saya dipindah ke Ruang Isolasi Khusus untuk pasien PDP,” katanya.

2. Setelah dilakukan rapid test ternyata positif corona

Cerita Perawat di Kudus yang Sembuh Dari Corona, Kuncinya Suka HatiIlustrasi peserta mengikuti rapid test. (istimewa)

Lalu, tanggal 28 Maret 2020, dia dilakukan rapid test dan hasilnya ternyata positif. Berikutnya, dia langsung dilanjutkan dengan swab dua kali. Pertama di hari yang sama dengan rapid test, yang kedua besoknya. Sukarsih menyebutkan daripada larut dalam takut dan kekhawatiran Dia memilih untuk terus berdoa mematuhi saran dokter dan juga selalu bergembira.

“Saat tahu bahwa hasil rapid test positif itu sebenarnya saya takut, apalagi saat dilanjut dengan swab 2 kali. Tapi saya memilih untuk mencari kekuatan dalam doa, dan terus memotivasi diri, yakin COVID-19 bisa sembuh. Obat dan semua advis yang diberikan dokter selalu saya terima dan lakukan dengan suka cita,” ungkap dia.

Meskipun memang diisolasi, tetapi kamar yang ditempati terasa nyaman, perawat di ruang isolasi juga selalu siap menolong kebutuhan dirinya. Kontak dilakukan dengan Whatsapp jika tidak ada hal yang emergensi, kalau emergensi ada tombol nurse call untuk memanggil perawat.

Sukarsih asal Pati ini sebelumnya merasa sedih. Apalagi dia benar-benar mengalami sakit COVID-19. Meskipun begitu dia selalu menyemangati diri untuk bisa sembuh dari COVID-19.

“Besoknya, tanggal 4-5 April 2020 saya diswab lagi 2 kali. Dokter bilang, kalau hasil 2 kali swab ini juga negatif, artinya saya benar-benar sembuh dan boleh pulang. Negatif artinya tidak ada virus lagi di tubuh saya, sehingga saat pulang juga benar-benar aman, tidak ada virus di tubuh saya yang bisa menular ke orang lain,” ujar dia.

3. Doa dan motivasi diri agar bisa sembuh dari COVID-19

Cerita Perawat di Kudus yang Sembuh Dari Corona, Kuncinya Suka HatiIDN Times/Aji

Semuanya indah pada waktunya. Pada tanggal 8 April 2020 dia diberitahu dokter bahwa hasil PCR untuk kedua swab sudah negatif, dinyatakan sembuh, bebas dari COVID-19, dan boleh pulang.

“Saya bersyukur kepada Tuhan atas kesembuhan yang saya peroleh, semua hanya atas kasih karunia-Nya,” jelasnya.

Atas pengalaman itu, dia berpesan kepada masyarakat untuk tidak panik. Saran pemerintah seperti social distancing dan physical distancing untuk dipatuhi.  

“Saya ingat 11 hari sebelum mulai sakit, saya mendatangi acara yang cukup ramai, tidak pasti apakah ada hubungannya dengan COVID-19 pada saya ini. Selain itu, minum vitamin dan obat yang diberikan dokter, selalu pakai masker, batuk dengan etika batuk yang benar,” ujarnya.

4. PDP ini ditangani sesuai arahan dari Kemenkes

Cerita Perawat di Kudus yang Sembuh Dari Corona, Kuncinya Suka HatiIlustrasi pasien corona (CNN indonesia news)

Direktur RS Mardi Rahayu dr. Pujianto meengatakan, pihaknya mengikuti arahan penanganan COVID -19 dari Kementerian Kesehatan. PDP ini sebelumnya mengalami keluhan diare. Karena bekerja sebagai perawat kemudian dimasukan dalam kategori ODP.

“Kemudian perkembangannya mengarah ke COVID-19. Kita rawat kita tangani mencegahan COVID-19 dari Kemenkes. Karena COVID-19 ini tidak ada obatanya. Namun  80 persen itu sembuh. Kami harapaan menyemangati kita semua untuk melawan penyakit ini,” terang dia.

Sementara, Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan masyarakat diimbau untuk mematuhi imbauan dari pemerintah daerah. Seperti selalu menjaga kesehatan, tetap mejaga jarak, hingga tidak bepergian dari luar rumah.

 

5. Pemkab Kudus imbau masyarakat patuhi dan taati imbau pemerintah cegah corona

Cerita Perawat di Kudus yang Sembuh Dari Corona, Kuncinya Suka HatiAljazeera

Dia mencontohkan, seperti yang dialami Sukarsih salah satu PDP positif yang dinyatakan sembuh. Kata dia imunitas atau daya tahan tubuh ini sangat penting. Karena untuk memerangi virus itu sendiri.

“Maka dari itu dalam upaya pencegahan ini, untuk fisical harus diupayakan. Masyarakat yang merasa ada gejala segera untuk diperiksakan radang atau flu biasa. Dan sekarang tidak bisa diprediksi orang tanpa gejala. Maka perlu diati-ati. Masker itu harus selalu dipakai,” tandas dia.

Baca Juga: Pemakaman Perawat RSUP Kariadi di TPU Bergota Berlangsung Haru

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya