Dipindahkan ke Malioboronya Purbalingga, PKL Malah Mengeluh

Purbalingga, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Purbalingga memindahkan pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Purbalingga dan sekitarnya ke Purbalingga Food Center di kompleks GOR Goentoer Darjono Purbalingga, Senin (6/1). Pemindahan pedagang berlangsung lancar meskipun beberapa mengeluhkan konsep penataan dan ukuran lapak.
1. Sarana prasarana dianggap tak layak, ukuran lapak terlalu sempit

Pedagang mengeluhkan sarana prasarana yang disediakan pemerintah daerah. Kios pedagang ini menggunakan tenda semi permanen dengan ukuran 2x2 meter.
Hal ini dinilai tak layak untuk ukuran pusat kuliner. Agung Widodo, satu di antara pedagang yang direlokasi mengatakan konsep penataan pedagang ini lebih tepat disebut pasar kuliner ketimbang pusat kuliner.
"Kalau seperti ini terkesan asal-asalan," kata dia.
Karso, pedagang lain, mengeluhkan ukuran lapak yang terlalu sempit. Selain itu juga tak ada jarak antarlapak.
"Ukuran gerobak kan tidak sama, ada yang besar ada yang kecil," kata dia.
Mereka berdua berharap ada perbaikan penataan agar lebih nyaman untuk pedagang dan juga pembeli.
2. Perbaikan dilakukan bertahap

Sementara Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan lokasi baru pedagang akan diperbaiki secara bertahap. Lapak akan dibangun permanen lengkap dengan fasilitas pendukung.
"Ke depan akan dibangun city walk di depan dan di seberangnya. Event-event hiburan juga nanti harus diselenggarakan di GOR, bukan di alun-alun," kata Tiwi.
3. Pemkab siapkan anggaran miliaran rupiah untuk penataan

Pada tahap pertama ini, pemkab menganggarkan Rp1 miliar untuk membangun Purbalingga Food Center. Pada tahap berikutnya, pemkab akan menganggarkan Rp2 miliar. Sementara untuk city walk, disiapkan anggaran Rp2 miliar.
"Kawasan ini nantinya akan dijadikan Malioboronya Purbalingga," ujar dia.
Pemindahan pedagang merupakan tindaklanjut Perda no 94 tahun 2019 yang mengatur tentang lokasi untuk pedagang kaki lima. Tiwi mengatakan, pemindahan juga agar pedagang lebih leluasa berdagang. Di sisi lain, pemkab juga tengah mempercantik Alun-alun Purbalingga sebagai wajah kota.
"Di sini pedagang bisa berjualan 24 jam, kalau di alun-alun kan hanya malam saja," kata dia