Islam Aboge di Purbalingga Rayakan Idulfitri Senin, 500 Orang Salat Id
Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purbalingga, IDN Times - Pengikut Islam Aboge Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga merayakan Idulfitri 1441 H pada Senin (25/5). Sebanyak 500 orang menjalankan salat Idulfitri di Masjid Sayid Kuning, masjid komunitas Aboge di Desa Onje.
Baca Juga: Lebaran, 27 Ribu Rapid Test Massal Dilakukan di Jateng, ini Hasilnya
1. Salat Id terapkan protokol pencegahan COVID-19
IstimewaSebelum masuk kawasan masjid, setiap jamaah wajib mengenakan masker. Panitia salat Idulfitri juga menyediakan fasilitas cuci tangan lengkap dengan sabun cuci tangan.
Imam salat Idulfitri komunitas Islam Aboge Onje, Sudi Maksudi mengatakan, meskipun dalam suasana pandemi COVID-19, namun ia tetap menggelar salat Idulfitri di masjid. Menurutnya, hal ini karena kondisi di Onje masih terkendali.
"Sebelumnya, pada saat salat Jumat sudah kami sampaikan agar masing-masing jamaah menjaga kesehatan dan kebersihan," kata dia.
2. Perantau yang pulang kampung dilarang ikut salat
IstimewaEditor’s picks
Ia menyampaikan warga yang baru pulang dari perantauan diminta tetap di rumah. Mereka tidak diperkenankan mengikuti salat berjamaah di masjid.
Khatib salat Idulfitri menyampaikan pesan agar masyarakat bersabar menghadapi wabah seraya berdoa agar wabah segera diangkat.
"Allah menurunkan penyakit, Allah juga menurunkan obatnya. Karena itu kita harus berdoa memohon semoga penyakit segera diangkat," ujar dia.
3. Polsek pantau pelaksanaan ibadah
IstimewaSalat berjamaah juga berlangsung di bawah penjagaan Polsek Mrebet. Penjagaan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
Kapolsek Mrebet, Iptu Edi Surono mengatakan, ada lima personel yang diterjunkan menjaga salat Idulfitri. Mereka memantau pelaksanaan ibadah di wilayah Kecamatan Mrebet, termasuk di Masjid Sayid Kuning Desa Onje.
"Kami tetap menerjunkan personel karena walaupun sudah ada anjuran ibadah di rumah, namun ada yang menyelenggarakan ibadah secara massal," ujar dia.
Baca Juga: Kisah Guru SD Purbalingga Mengajar di Saat Wabah, Rela Datangi Murid
