Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

270 Warga Jateng Daftar Magang ke Jepang, Ini Lowongan Kerja yang Dibutuhkan

IMG-20250709-WA0056.jpg
Sejumlah pelamar kerja di Semarang saat mengisi formulir untuk penempatan ke Jepang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)
Intinya sih...
  • Program magang ke Jepang maksimal usia 18-26 tahun, gratis tanpa biaya pendaftaran dan difasilitasi tempat selama tahap seleksi awal.
  • Peluang kerja di Jepang luas, mulai dari perawat lansia, pekerja konstruksi, hingga operator mesin tekstil dengan uang saku mencapai 13 juta Yen pertahun.
  • Pemagang memiliki kesempatan kerja tiga hingga lima tahun di Jepang dan banyak alumni program tersebut membuka usaha mandiri setelahnya.

Semarang, IDN Times - Tak kurang 270 warga Jawa Tengah telah mendaftar sebagai tenaga magang kerja ke Jepang. Jumlah pendaftar tersebut per hari ini, Selasa (8/7/2025), sudah melebihi kuota yang disediakan sebanyak 250 orang. 

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng menyatakan proses pendaftaran akan ditutup 16 Juli nanti. 

1. Begini syarat program magang ke Jepang

IMG-20250709-WA0060.jpg
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi mengatakan, tenaga magang yang akan dikirim ke Jepang maksimal usianya 18-26 tahun.

Sejauh ini menurutnya animo pendaftar sangat tinggi. Ia berkata program magang kerja ke Jepang terselenggara atas kerja sama Pemprov Jateng dengan Kementerian Tenaga Kerja, dan International Manpower Development Organization, Japan, atau IM Japan. 

Masduqi menyebut, pendaftaran untuk program magang ke Jepang tidak dikenakan biaya alias gratis. Selain itu, juga difasilitasi tempat selama tahap seleksi awal, pada 21-25 Juli 2025. 

"Kita (Pemprov Jateng) memfasilitasi tempat di Pudakpayung, atau kalau sana penuh di BLK Semarang 2. Namun untuk biaya hidup personal (akomodasi konsumsi, transportasi dari daerah, medical checkup, paspor, visa dan uang saku awal) itu dikelola atau dibiayai sendiri," kata Masduqi.

2. Ada peluang kerja jadi perawat lansia, konstruksi dan operator mesin

IMG-20250709-WA0058.jpg
Ratusan pelamar kerja duduk bersila di Tri Lomba Juang Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Nantinya, seluruh pendaftar akan melalui seleksi ketat. Mulai administrasi, uji matematika (logika), fisik, dan wawancara. Setelahnya, adapula pemeriksaan kesehatan, pembekalan budaya dan bahasa Jepang, serta tes kemampuan bahasa. 

Masduqi mengatakan, peluang kerja di Jepang cukup luas. Mulai dari perawat lansia, pekerja konstruksi, perakitan elektronika, hingga operator mesin tekstil. Sementara, uang saku yang diperoleh pada tahun pertama, bisa mencapai 120 ribu Yen Jepang atau sekitar 13 juta. 

"Ini karena permintaan tenaga kerja Jepang dari Indonesia itu banyak. Karena mereka senang dengan budaya (etos kerja pekerja) dari Jawa Tengah dan Indonesia umumnya," tuturnya. 

3. Kabid Penempatan Kerja: Doa sing kenceng, mudah-mudahan diterima

IMG-20250709-WA0055.jpg
Para pelamar kerja dengan penempatan ke Jepang saat dites fisiknya di Tri Lomba Juang Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Para pemagang nantinya punya kesempatan kerja tiga hingga lima tahun. Setelahnya, banyak di antara alumni program tersebut yang membuka usaha mandiri. Sehingga, setelah tidak lagi menjadi pekerja di Jepang, perekonomian keluarga mereka berangsur membaik. 

Adapun, daerah di Jateng yang banyak menyumbang pekerja ke Jepang, di antaranya berasal dari Cilacap, Kendal, Pati, dan sekitarnya. Dia mengungkapkan, jumlah pemberangkatan pemagang dari Jawa Tengah bervariatif.

Meski peluang kerja ke Jepang relatif aman, namun Masduqi tetap mengimbau agar calon pekerja magang di Jepang tetap waspada. Dia berpesan agar selalu mengecek keabsahan LPKSO melalui laman https://binalattas.kemnaker.go.id. 

Dia juga meminta calon peserta, agar mempersiapkan fisik dan mental secara matang. 

"Doa sing kenceng (yang kuat). Mudah-mudahan diterima, karena itu akan membawa perubahan baik secara ekonomi, harapan yang lebih cerah lagi," pungkas Masduqi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us