Air Bengawan Solo Masih Tercemar, PDAM Blora Dua Hari Setop Operasi

Blora, IDN Times - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amerta di Kabupaten Blora, Jawa Tengah masih berhenti beroperasi lantaran tak bisa memproduksi air baku yang berasal dari sungai Bengawan Solo, Rabu (27/11).
Kondisi itu dikarenakan air sungai tersebut masih tercemar polutan berat.
1. Sudah berhenti selama dua hari

Sungai Bengawan Solo tercemar polutan sejak Minggu (24/11). Direktur PDAM Tirta Amerta, Yan Riya Purnomo secara khusus kepada IDN Times menyampaikan pihaknya sudah tak beroperasi selama dua hari, sejak Selasa (26/11).
"Hari ini sementara masih off," katanya Rabu (27/11).
2. Kepekatan polutan menyusahkan PDAM mengolah air baku

Melansir akun resmi media sosial PDAM Tirta Amerta, polutan yang mencemari air Bengawan Solo kepekatan warnanya mencapai 1.300 tcu. Kondisi tersebut mempersulit PDAM lantaran tak bisa mengolah air baku, yang sedianya akan disalurkan kepada warga.
PDAM sebelumnya telah mencoba menggunakan metode lumpur dan bahan kimia untuk meminimalisir pencemaran air. Namun gagal karena tingginya kepekatan polutan yang mencemarinya.
3. Setiap bulan membayar rutin ke BUMN PJT I

PDAM Tirta Amerta sendiri telah membayar secara rutin kepada Perum Jasa Tirta (PJT) I, sebagai pihak pengelola Sungai Bengawan Solo setiap bulannya. PJT I merupakan BUMN yang fokus pada pengelolaan air dan sumber-sumber air, serta wilayah daerah aliran sungai.
"Iya, kami rutin membayar (PJT I) Rp17 juta setiap bulan," ungkap Yan kepada IDN Times.
4. Limbah diduga langsung dibuang ke sungai

Lebih lanjut Yan menduga bahwa polutan yang mencemari sungai Bengawan Solo merupakan pembuangan limbah yang langsung dibuang ke sungai tanpa melewati Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Selain kerugian finansial, kami (PDAM Tirta Amerta) juga di mata pelanggan juga buruk, banyak komplain," keluh Yan.