Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tanggul jebol di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/bt/warganet MIK Semar)

Semarang, IDN Times - Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terpaksa menghentikan operasional sementara. Kondisi ini karena area operasional terdampak banjir rob yang menerjang kawasan pelabuhan, Senin (23/5/2022). 

1. Peralatan bongkar muat berhenti beroperasi

Ilustrasi nelayan melaut dengan latar belakang aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

General Manager Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), I Nyoman Sudhiarta mengatakan, tingginya air pasang di Pelabuhan Tanjung Emas berdampak pada operasional TPKS. 

"Sehingga, kami terpaksa menghentikan sementara operasional TPKS mengingat jalan akses ke dalam terminal tergenang oleh banjir. Selain itu, peralatan bongkar muat yang dioperasikan oleh terminal menggunakan tenaga listrik sehingga penghentian operasional juga karena alasan keselamatan," ungkapnya. 

2. Lapangan penumpukan peti kemas terdampak banjir rob

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Saat kejadian tersebut beberapa lokasi di dalam TPKS yang terdampak adalah lapangan penumpukan peti kemas ekspor yang berada di pinggir dermaga dan juga area konsolidasi (container freight station). 

Nyoman menyampaikan, setidaknya terdapat 500 peti kemas berukuran 40 kaki baik ekspor maupun impor yang terdampak langsung genangan air pasang. Atas dampak tersebut, TPKS akan memberikan perhatian khusus agar kerugian tidak semakin membesar.

3. Peti kemas dipindahkan ke area lebih tinggi

IDN Times/Dhana Kencana

"Kami terus berupaya untuk meminimalkan jumlah peti kemas yang terdampak dengan cara memindahkan peti kemas ke area yang lebih tinggi atau memasang beton untuk menahan laju air menuju peti kemas," katanya.

Selain itu, TPKS juga secara aktif menginformasikan mengenai perkembangan kejadian ini kepada asosiasi terkait seperti INSA, ALFI, GPEI dan GINSI. 

“TPKS akan kembali beroperasi setelah keadaan memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan baik dari sisi operasional maupun keselamatan dan kesehatan kerja,” pungkas Nyoman.

Editorial Team