Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BI Jateng Dorong Pengusaha Gunakan Mata Uang Lokal dalam Perdagangan

Lembaran rupiah (pexels.com/Robert Lens)
Lembaran rupiah (pexels.com/Robert Lens)
Intinya sih...
  • BI Jateng mendorong pengusaha gunakan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi.
  • Tujuannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.
  • Upaya ini dilakukan dengan dorongan kepada pemerintah dan pelaku usaha.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah mendorong pemerintah dan pelaku usaha untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi secara lebih solid. Upaya ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

1. Dorong peningkatan pemahaman penggunaan mata uang lokal

bank indonesia, rahmat dwisaputra
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra. (dok. BI Jateng)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, transaksi dengan menggunakan mata uang lokal diharapkan dapat mempermudah transaksi cross border dan integrasi keuangan sekaligus mendorong terciptanya ekosistem keuangan ekonomi yang inklusif, stabil, dan berkelanjutan.

‘’Melalui sosialisasi ini kami berupaya ada sinergitas antar lembaga dalam mendorong peningkatan pemahaman, penguatan koordinasi, dan penyelarasan langkah antar pemangku kepentingan di daerah,’’ ungkapnya pada acara Sosialisasi Local Currency Transaction (LCT), belum lama ini.

2. Kurangi ketergantungan terhadap Dollar AS

ilustrasi 100 dolar AS (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi 100 dolar AS (pexels.com/Engin Akyurt)

Untuk diketahui, LCT merupakan transaksi ekonomi dan keuangan melalui Bank Appointed Cross Currency Transaction Dealer (ACCD) sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap mata uang tertentu seperti Dollar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyampaikan, LCT adalah salah satu langkah nyata untuk memperkuat resiliensi perekonomian melalui diversifikasi penggunaan mata uang.

‘’Penggunaan LCT memberikan beragam manfaat nyata bagi dunia usaha antara lain biaya transaksi dapat ditekan, kecepatan transaksi meningkat, dan risiko nilai tukar dapat lebih terkelola,’’ terangnya.

Jawa Tengah dengan industrinya yang besar dinilai memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan pemanfaatan LCT. Peluang tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan terutama oleh industri yang di beberapa kawasan industri di Jawa Tengah, yaitu Batang dan Kendal, mebel Jepara, batik Pekalongan, garmen dan tekstil, pangan olahan, hingga komponen otomotif dan elektronik ringan yang telah terhubung ke pasar internasional.

3. Bangun ekosistem penggunaan mata uang lokal

Bank Indonesia (pexels.com/fajri nugroho)
Bank Indonesia (pexels.com/fajri nugroho)

Sementara itu, Rahmat menambahkan, kondisi ekspor di Jawa Tengah yang pada tahun 2024 berhasil menembus 10 besar provinsi dengan nilai ekspor dan jumlah eksportir tertinggi, disertai tren ekspor yang terus meningkat. Ekspor Jawa Tengah tumbuh di atas nasional di level 8,2 persen sepanjang Januari-Juni 2025, dengan pertumbuhan ekspor nasional 7,7 persen.

Selanjutnya melalui pelaksanaan sosialisasi LCT yang dihadiri para pelaku usaha eksportir dan importir Jawa Tengah, perbankan, akademisi, lembaga/instansi, dan OPD di wilayah Jawa Tengah ini, diharapkan dapat memperkuat hubungan strategis dan komitmen antara Bank Indonesia, Pemerintah, dan pelaku usaha dalam membangun ekosistem penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi secara lebih solid untuk pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us