BI Solo Gelar Pekan Qris Nasional, Transaksi di Soloraya Meningkat

- Pekan QRIS Nasional dan Festival Rupiah Berdaulat Indonesia di De Tjolomadoe, Sabtu (16/8/2025)
- Rangkaian acara meliputi Gowes Kemerdekaan, QRIS Jelajah Budaya Indonesia, dan FERBI
- Gerakan Bersama Pelindungan Konsumen (Geber PeKA) untuk melindungi data pribadi masyarakat dan peningkatan penggunaan transaksi Qris di Soloraya
Karanganyar, IDN Times - Bank Indonesia Perwakilan Solo mengelar Pekan QRIS Nasional (PQN) dan Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) di De Tjolomadoe, Sabtu (16/8/2025).
Berbagai rangkaian kegiatan digelar dengan memadukan olahraga, edukasi, budaya, dan gerakan perlindungan konsumen.
1. Gelar Pekan Qris Nasional

Rangkaian acara dimulai dengan Gowes Kemerdekaan yang diikuti 140 peserta dari perbankan Solo Raya yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD). Peserta menempuh rute ±15 km sekitar Karanganyar - Boyolali. Selain menyehatkan, gowes ini juga bertujuan untuk mempererat kekompakan dan menjadi bagian dari Road to Porsebank 2025.
Sebagai puncak PQN 2025, digelar QRIS Jelajah Budaya Indonesia yang melibatkan 15 tim dari kalangan perbankan, mahasiswa, dan masyarakat umum. Peserta menjelajahi situs bersejarah, memainkan permainan tradisional, dan menyelesaikan misi edukasi untuk menumbuhkan rasa bangga pada budaya lokal, sekaligus mengakselerasi adopsi sistem pembayaran non tunai.
Sementara itu, FERBI yang berlangsung 15-17 Agustus menghadirkan edukasi, talkshow, dan lomba menggambar Cinta, Bangga, Paham Rupiah bagi siswa SD. 94 peserta berkompetisi dengan tema “Menjaga Kedaulatan NKRI dengan Merawat Rupiah", mengajak generasi muda memahami bahwa menjaga kualitas rupiah adalah bagian dari bela negara.
2. Gerakan bersama perlindungan konsumen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan Gerakan Bersama Pelindungan Konsumen (Geber PeKA) sebagai upaya kolektif untuk melindungi data pribadi masyarakat.
"Geber PeKA membutuhkan peran aktif seluruh insan perbankan, tidak hanya melalui edukasi langsung di masyarakat, tetapi juga melalui kanal digital. Kami ingin memastikan setiap konsumen mendapatkan perlakuan terbaik sekaligus pengetahuan yang cukup agar terhindar dari modus penipuan, terutama social engineering,” jelasnya.
3. Pengguna Qris semakin meningkat

Lebih lanjut, Dwiyanto mengatakan pengunaan transaksi Qris di Soloraya berkembang cepat. Hingga Juni 2025 total nominal transaksi QRIS di Solo Raya berada di angka Rp 961,6 miliar dengan pertumbuhan 100,6% secara tahunan. Untuk volume transaksi ada di angka 9,8 juta transaksi atau tumbuh 110,57%.
Peningkatan transaksi volume dan nominal ini sejalan dengan peningkatan merchant QRIS yang tercatat hingga Juni 2025 sebanyak 16.846 merchant. Sehingga total ada 961.872 merchant atau tumbuh 16,25 persen secara yoy.
"Saat ini semakin lama semakin banyak merchant yang menggunakan QRIS. Distribusi merchant di Solo Raya, sebagian besar masih di Kota Solo di kabupaten lain relatif masih rendah," jelasnya lagi.
Yakni Kota Solo sebanyak 44,78 persen, Kabupaten Sukoharjo 14,32 persen, Kabupaten Klaten sebesar 10,95 persen, Kabupaten Karanganyar 10,05 persen, Kabupaten Boyolali 7,26 persen, Kabupaten Sragen 7,01 persen, dan Kabupaten Wonogiri sebesar 5,62 persen.
Selain itu, Bank Indonesia Solo juga memberikan apresiasi kepada bank yang paling aktif dan kreatif dalam mengedukasi masyarakat terkait pelindungan konsumen. Puncak kegiatan ditandai dengan penyalaan obor sebagai simbol komitmen bersama menciptakan ekosistem keuangan yang aman, terpercaya, dan berkelanjutan.
Acara ini juga dihadiri pimpinan perbankan Solo Raya, pengurus dan anggota BMPD, peserta QRIS Jelajah Budaya Indonesia, peserta lomba menggambar yang turut menyebarluaskan semangat kemerdekaan melalui perayaan ini. Bank Indonesia Solo mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga rupiah, mendorong digitalisasi pembayaran, dan mengobarkan semangat kemerdekaan demi Solo Raya yang semakin maju, inklusif, dan sejahtera.