Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bidik Kenaikan Indeks Kota Toleran, Wali Kota Semarang Gandeng FKUB

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng bersilaturahmi dengan FKUB dan para tokoh umat beragama. (dok. Pemkot Semarang)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Semarang ingin meningkatkan indeks kota toleran dengan menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
  • Wali Kota Agustina Wilujeng menegaskan pentingnya kerukunan umat beragama sebagai pilar utama pembangunan Kota Semarang.
  • Agustina berharap Semarang dapat terus naik peringkat dalam indeks kota toleran dan mendorong penguatan budaya toleransi melalui kegiatan lintas iman.

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang membidik kenaikan indeks kota toleran. Upaya itu dilakukan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dengan menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

1. Kerukunan jadi pilar utama bangun Semarang

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng bersilaturahmi dengan FKUB dan para tokoh umat beragama. (dok. Pemkot Semarang)

Agustin menegaskan, mempertahankan kerukunan umat beragama adalah hal yang penting. Sebab, kerukunan adalah pilar utama dalam membangun masa depan Kota Semarang.

“Hal ini yang saya pahami secara prinsip dan sederhana adalah bahwa kerukunan beragama menjadi titik tolak Kota Semarang kalau mau maju dalam perdagangan dan jasa,” tegasnya saat silaturahmi dengan FKUB dan para tokoh umat beragama, Selasa (15/4/2025).

Menurut Agustin, sektor jasa dan perdagangan membutuhkan hubungan yang harmonis antar individu, dan itu hanya bisa terwujud jika masyarakat saling menghormati dalam keberagaman.

Untuk diketahui, banyak hal telah dilakukan oleh FKUB di Kota Semarang. Sehingga, itu perlu diapresiasi karena peran FKUB turut mengharumkan nama Kota Semarang di mata nasional.

“Banyak sekali yang sudah dilakukan oleh FKUB di Kota Semarang, dan yang membanggakan adalah bahwa dilihat oleh pihak di luar Pemkot itu sebagai sebuah prestasi,” ujarnya menanggapi prestasi Kota Semarang sebagai kota toleran peringkat ke lima.

2. Dorong penguatan budaya toleransi

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng bersilaturahmi dengan FKUB dan para tokoh umat beragama. (dok. Pemkot Semarang)

Agustin pun berharap Semarang dapat terus naik peringkat dalam indeks kota toleran.

“Namun bagi saya, yang lebih penting dari pada peringkatnya naik adalah bahwa kita menjadi benar-benar kota toleransi yang diakui dari dalam,” imbuhnya.

Wali Kota juga mendorong penguatan budaya toleransi melalui kegiatan-kegiatan lintas iman.

“Tetapi mungkin nanti di dalam proses pembahasan RPJMD, teman-teman dari FKUB saya mohon untuk membuat usulan khusus yang berkaitan dengan pengembangan budaya misalnya kayak pameran kitab suci, atau gelar seni bersama antara seluruh agama,” katanya.

Pihaknya juga berterima kasih kepada para tokoh agama yang menjadi penggerak kerukunan di Kota Semarang.

“Jika tokoh-tokoh agama ini kemudian memberikan keteladanan akan kerukunan, maka masa depan Kota Semarang dapat kita rangkai selama lima tahun itu untuk menjadi kota perdagangan dan jasa yang benar,” pungkas Agustin.

3. Penguatan sinergi antar elemen masyarakat

ilustrasi silaturahmi Lebaran (freepik.com/rawpixel.com)

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang, Agusm Joko Triyono mengatakan, bahwa kegiatan silaturahmi ini merupakan bagian dari penguatan sinergi antar elemen masyarakat di Kota Semarang.

“Acara tersebut merupakan langkah penting sebagai sarana sinkronisasi dan koordinasi kaitannya tugas kita mendukung Kota Semarang sebagai kota inklusi,” ungkapnya.

Wali kota pun menutup sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk terus bersinergi.

“Tentu amanat kota inklusi dan toleran ini akan saya teruskan sesuai dengan tagline kampanye saya, Semarang hebat, ya. Kita terima penghargaan itu hebat dan akan kita buat Semarang menjadi semakin hebat bersama dengan dukungan panjenengan semua,” tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us