Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang kru BRT Trans Semarang saat membantu seorang lansia menuntun masuk ke dalam armada yang melayani rute Balaikota Semarang-Cangkiran. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Sejumlah warga yang tergabung dalam Koalisi Pejalan Kaki Semarang (KPTS) menyarankan supaya Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu merombak jajaran manajemen BLUD Bus Rapid Trans (BRT) Semarang. 

1. BLUD Trans Semarang butuh SDM yang profesional

Sejumlah anggota Koalisi Pejalan Kaki Semarang (KPTS) saat naik BRT Trans Semarang Koridor IV dengan rute Balaikota Semarang-Cangkiran. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Founder KPTS, Theresia Tarigan mengatakan, BLUD Trans Semarang saat ini membutuhkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang andal agar ke depan bekerja lebih profesional.

"Perlu ada perombakan manajemen UPT Trans Semarang. Sehingga SDM-nya lebih profesional, lebih bisa menganalisis angkutan umum dan bisa mengisi okupansi armada bus 70 persen. Jadi dengan keterisian 70 persen, walau diberi dana subsidi ya masih wajar. Tapi kalau sampai dana subsidinya 8 kali lipat ini saya rasa perlu dibongkar ulang," kata Theresia, Kamis (9/2/2023).

2. Segmen penumpang BRT tidak dijelas

Editorial Team

Tonton lebih seru di