Surakarta, IDN Times - Aksi solidaritas ojek online (ojol) yang digelar di depan Mako Brimob, Manahan, Solo, Jumat (19/8/2025), berakhir ricuh. Ribuan orang yang berada di luar Mako Brimob melempari batu hingga botol ke arah aparat kepolisian.

Hingga Jumat (29/8/2025) petang polisi masih menghalau massa yang masih berkumpul di sekitar mako Brimob yang tak jauh dari Stadion Manahan. Beberapa kali tembakan gas air mata terdengar. Sebelumnya perwakilan dari pendemo meminta ojol untuk membubarkan diri, namun hingga Jumat petang massa masih bertahan.

Aparat TNI juga diturunkan meminta massa membubarkan diri. Pantauan di lokasi pagar mako Brimob manahan rubuh, batu-batu berserakan. Api terlihat masih menyala di tengah jalan di depan Stadion Manahan.

Aparat kepolisan menembakkan gas air mata ke massa demo solidaritas ojek online (ojol) yang digelar di depan Mako Brimob, Manahan, Solo, Jumat (19/8/2025).  Aksi massa ojol ini merupakan lanjutan dari protes atas meninggalnya Affan Kurniawan (21), driver ojol yang tewas ditabrak kendaraan taktis polisi saat aksi di Jakarta pada Kamis (28/8/2025). Aparat menembakkan gas air mata sekitar pukul   15.38 WB untuk memukul mundur massa yang sejak pukul 13.30 WIB memadati depan Mako Brimob Solo.
Massa yang dipukul mundur terlihat kocar kacir, mereka berlarian. Bahkan gas air mata juga ditembakkan di Jalan KS Tubun tepat di samping timur Mako Brimob yang berseberangan dengan area Shelter Manahan Solo.