ESDM Jateng Lapor SKK Migas Ada 5.300 Sumur Minyak di 7 Kabupaten

- Terdapat 5.300 sumur minyak di 7 kabupaten Jateng
- ESDM Jateng akan bahas pengelolaan sumur minyak dengan SKK Migas
- Ahmad Luthfi janji dukung swasembada energi, SKK Migas akan percepat optimalisasi pengelolaan sumur minyak
Semarang, IDN Times - Dinas Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah telah memetakan sebaran potensi sumur minyak yang ada di tiap kabupaten/kota. Hasilnya, pihak ESDM menyatakan terdapat 5.300 sumur minyak berlokasi di tujuh kabupaten.
1. Sumur minyak paling banyak di Blora

Kepala Dinas ESDM Jateng, Agus Sugiharto mengatakan potensi sumur minyak masyarakat di Jawa Tengah cukup besar. Sementara ini yang sudah terdata ada sekitar 5.300 sumur.
"Paling banyak terdapat di wilayah Blora. Tempat lainnya terdapat di Kendal, Batang, Boyolali, Sragen, Rembang, dan Jepara," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (12/9/2025).
2. ESDM Jateng akan bahas pengelolaan sumur minyak dengan SKK Migas

Pihaknya akan mendata kembali sumur-sumur tersebut agar bisa dioptimalkan, baik dari segi secara lingkungan, teknis, dan keselamatan.
Selanjutnya akan ada rapat bersama antara tim yang dikomandoi oleh Gubernur Ahmad Luthfi dengan SKK Migas dalam waktu dekat.
"Rapat itu untuk sosialisasi dan membahas hal-hal teknis," paparnya.
3. Ahmad Luthfi janji dukung swasembada energi

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendukung penuh upaya percepatan optimalisasi sumur minyak masyarakat itu. Ia meminta kepada SKK Migas untuk terus mengawal tim yang sudah dibentuk oleh Pemprov Jateng untuk keperluan tersebut.
"Kita minta dikawal. Ini bagus, tidak hanya untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) tapi langsung kepada masyarakat dan mendukung swasembada energi," katanya.
4. SKK Migas akan percepat optimalisasi pengelolaan sumur minyak

Sedangkan, Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana, usai bertemu Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi di Kantor Gubernur Jawa Tengah mengatakan optimalisasi tersebut tidak hanya berupa pengaktifan sumur minyak masyarakat dan sumur tua. Tetapi juga kemungkinan kerja sama dengan pihak ketiga terkait dengan bantuan teknologi dalam pengembangan potensi migas.
"Kita sepakat untuk mempercepat optimalisasi potensi migas di Jawa Tengah yang berkenaan dengan sumur BUMD, KUD, maupun UMKM. Termasuk menggali potensi-potensi yang ada,” akunya.
Dalam optimalisasi itu upaya yang akan dilakukan adalah inventarisasi. Setelah sumur-sumur itu terdata, lalu akan didaftarkan ke Kementerian ESDM. Selanjutnya akan menunjuk pengelola di masing-masing kabupaten/kota, baik BUMD, KUD, maupun UMKM, supaya bisa segera beroperasi.
"Pengelolaan ini penting, supaya nanti operasi dari sumur masyarakat itu bisa disesuaikan dari segi keselamatannya. Juga bagaimana kesesuaian teknis agar bisa memenuhi persyaratan," katanya.
Lebih lanjut, terbitnya Permen 14 Nomor 2025 tersebut juga mencegah adanya pengeboran sumur minyak baru oleh masyarakat.