Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tikus yang sedang makan. Pixabay

Semarang, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah meminta masyarakat untuk menghindari hewan liar macam monyet, tikus, dan bajing supaya tidak tertular penyakit cacar monyet (monkeypox). Musababnya, hewan tersebut berpotensi menjadi sumber penularan cacar monyet yang belakangan ini merebak di sejumlah negara. 

"Penularannya cacar monyet bisa dari hewan. Termasuk monyet, tikus, dan bajing kalau bisa dihindari aja. Misalnya jika ada makanan di rumah yang habis kena jejaknya tikus lebih baik segera disingkirkan. Jangan dipegang karena bisa jadi sumber penularan penyakitnya," kata Ketua IDI Jateng, dr Djoko Handojo, Jumat (5/8/2022).

1. IDI sarankan warga tidak bersentuhan dengan pasien cacar monyet

Ketua IDI Jateng dr Djoko Handojo menunjukan contoh foto pasien cacar monyet yang ditemukan di Afrika. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia menjelaskan, risiko penularan cacar monyet juga bisa diantisipasi dengan menghentikan aksi perburuan binatang. Walaupun cacar monyet tergolong penyakit dengan tingkat keparahan yang rendah, akan tetapi menurutnya virus tersebut bisa menular melalui cairan ruam yang timbul pada kulit. 

"Jadi jangan berburu dulu karena kondisinya masih seperti ini. Lalu jangan bersentuhan dengan orang yang kena cacar. Karena cacar monyet bisa menular lewat cairan ruamnya," jelasnya. 

2. Gejala cacar monyet bisa lewat ketiak, leher, dan selangkangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di