Jateng Patok Pertumbuhan Ekonomi Capai 5-6 Persen, Pansela Dikembangkan

- Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo targetkan pertumbuhan ekonomi 5-6 persen dalam lima tahun.
- Prioritaskan industri padat karya, sub sektor didorong, wilayah industri di Rembang dan Pansela disiapkan.
- Bappeda gandeng BRIDA untuk kajian riset merancang inovasi bagi sektor industri guna meningkatkan daya saing komponen industri di Jawa Tengah.
Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memasang target pertumbuhan ekonomi selama lima tahun ke depan mencapai 5-6 persen. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyatakan sejumlah sektor akan mulai didorong untuk dikembangkan lebih masif agar dapat menguatkan perputaran perekonomian daerah.
1. Bappeda targetkan ekonomi tumbuh lima tahun

Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo mengatakan dalam lima tahun kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, hasil kajian diketahui industri padat karya masih cocok berinvestasi di Jawa Tengah.
"Target kita pertumbuhan ekonomi 5-6 persen dari kondisi saat ini 4,8 persen. Prasyarat kita cukupi dulu. Investasi perizinan tidak dipersulit," kata Harso saat berbincang dengan IDN Times, Selasa (17/6/2025).
2. Siapkan RTRW buat Pansela

Jawa Tengah, katanya masih memprioritaskan industri padat karya untuk lima tahun ke depan. Kemudian ada beberapa sub sektor yang didorong. Mulai industri olahan, industri manufaktur, industri kesehatan.
Lebih jauh untuk mengurangi ketimpangan ekonomi, pihaknya mengusulkan adanya pengembangan wilayah industri Kabupaten Rembang dan kawasan Pantai Selatan (Pansela)
Khusus Pansela pihaknya menyiapkan RTRW agar bisa merancang aturan baku pengembangan kawasan industri.
"Wilayah yang difokuskan di Rembang, daerah Pansela kita siapkan RTRW. Kita siapkan kawasan industri misalnya industri medis, industri kayu mebel tekstil furnitur sehingga tidak jomplang antara Pansela dengan Pantura. Syaratnya padat karya karyawan minimal 5.000 orang," tuturnya.
3. Bappeda libatkan BRIDA

Selain itu pihaknya mulai tahun ini menggandeng BRIDA untuk melakukan berbagai kajian berbasis riset untuk merancang inovasi bagi sektor industri.
Kajian riset bersama BRIDA dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing komponen industri di Jawa Tengah.
"Kita basisnya perencanaan. Nantinya kita akan gandeng BRIDA. Jadi berbasis riset. Kajian riset ke depan seperti apa sehingga memunculkan inovasi industri terbaru. Termasuk mencari daya saing komponen industri di Jateng," paparnya.