Jokowi Respons Gugatan Wanprestasi Pesanan Mobil Esemka

- Presiden Jokowi merespons gugatan wanprestasi di PN Surakarta yang didaftarkan secara online, dan mengaku telah menyiapkan kuasa hukum untuk menanganinya.
- Jokowi menyatakan bahwa gugatan tersebut bukanlah sebuah kasus, namun tetap akan melayani gugatan yang dikirim ke PN Surakarta.
- Jokowi mengklarifikasi bahwa saat itu ia hanya sebagai Walikota dan mendorong investasi di pabrik ESEMKA yang merupakan milik swasta.
Surakarta, IDN Times - Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo merespons adanya gugatan dari Wanprestasi didaftarkan secara online di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta, oleh kuasa hukum penggugat Arif Sahudi dengan nomor pendaftaran PN SKT-08042025051, pada Selasa (8/4/2025). Jokowi mengaku telah menyiapkan kuasa hukum untuk menangani kasus tersebut.
1. Siapkan kuasa hukum untuk gugatan Wanprestasi

Ditemui pada Jumat (11/4/2025), Jokowi mengatakan telah menyiapkan kuasa hukum untuk menangani gugatan Wanprestasi tersebut.
“Oh nanti ditanyakan juga ke ESEMKA karena sudah kita serahkan semuanya ke pengacara,” ujarnya.
Kendati demikian, Jokowi mengatakan jika gugatan tersebut bukanlah sebuah kasus. Namun ia tetap akan melayani gugatan yang dikirim ke PN Surakarta tersebut.
“Bukan kasus lama, ini bukan kasus sebetulnya. Ya tapi harus tetap dilayani gugatan, karena ini negara hukum. Semuanya sama di mata hukum. Ya ada gugatan ya dilayani,” kata Jokowi.
2. Mendorong anak-anak SMK di bidang otomotif

Lebih lanjut, Jokowi mengaku belum melakukan konsultasi dengan pengacara terkait gugatan tersebut. Kendati demikian, ia akan menyiapkan kuasa hukum yang berbeda dengan kasus ijasah palsu.
“Nanti, saya belum konsul dengan pengacara. Urusan yang berbeda oleh pengacara yang berbeda,” jelasnya.
Ditanya soal tudingan pabrik ESEMKA yang tidak beroperasi, Jokowi mengatakan jika pabrik tersebut merupakan pabrik milik swasta. Dan saat itu ia sebagai Walikota hanya mendorong hasil karya anak-anak SMK agar ada investor yang mau berinvestasi.
“Ya itu pabriknya siapa, itukan swasta kan, sebetulnya kita sebagai Walikota itu hanya mendorong hasil karya anak-anak SMK dengan teknisi-teknisi yang di bidang otomotif. Kita mendorong, kita mengajak untuk uji emisi. Itu yang harus dilakukan oleh pemerintah,” jelasnya.
“Tapi setelah itu apakah ada yang ingin berinvestasi di situ atau tidak itu sudah persoalan yang lain. Kita pun juga mendorong agar ada investor yang mau berinvest di situ. Tapi invest di bidang otomotif kan saingannya enggak mudah. Dengan prinsipal-prinsipal yang sudah lama, dengan harga yang juga kompetitif, dgn layanan purna yang juga di semua layanan bengkel ada? Ini kompleks sekali, bukan hanya membuat, tapi harus juga bisa memasarkan. Dan itu adalah urusan swasta. Urusan pemerintah mendorong apapun produk yang dihasilkan oleh rakyat kita harus didorong untuk bs ada investornya. Ada yang mau berinvest di situ,” imbuh Jokowi.
3. Persaingan di industri otomotif tidak mudah.

Lebih lanjut, ditanya apakah dirinya mengetahui perkembangan ESEMKA, Jokowi mengaku tidak megetahuinya, menurutnya hal tersebut merupakan ranah sektor swasta.
“Ya itu sudah di wil sektor swasta. Masak kita ngikuti setiap itu. Ya yang sudah sebagai jembatan, sudah kita buka, tapi masalah produksi, masalah marketing, masalah laku dan tidak laku kan memang harus menjadi urusan perusahaan itu,” jelasnya.
Jokowi kembali mengingatkan jika persaingan di dunia otomotif tidaklah mudah. Menurutnya banyak merk-merk mobil yang tutup karena kalah bersaing di industri otomotif.
“Ya kalau bisa produksi lebih banyak kan lebih baik. Menyerap tenaga kerja, memberikan kesempatan kerja, itu sparepart dan lain-lain menyangkut produk-produk lokal kan bagus. Tapi sekali lagi bersaing di dunia bisnis tidak mudah. Bersaing di dunia otomotif juga tidak gampang. Banyak yang sudah membuktikan. Merk-merk dari Eropa aja di kita banyak yang tutup. Dan juga negara-negara lain yang tidak bisa saya sebut,” pungkasnya.