Surakarta, IDN Times - Aksi solidaritas ojek online (ojol) yang digelar di depan Mako Brimob, Manahan, Solo, Jumat (19/8/2025), berakhir ricuh. Ribuan orang yang berada di luar Mako Brimob melempari batu hingga botol ke arah aparat kepolisian. Polisi menembakkan gas air mata untuk menghalau massa.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo dihadapan massa meminta maaf atas tindakan pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian. "Jika ada penembakan yang tak sesuai prosedur Saya sampaikan permintaan maaf kepada rekan-rekan semua, yang pasti kami tidak ingin melukai, merugikan masyarakat," katanya. Ia pun meminta massa untuk membubarkan diri pasalnya hari juga sudah mulai malam. "Kami minta masyarakat untuk bisa kembali ke rumah masing-masing," katanya. Tak berapa lama massa kemudian membubarkan diri, jalan di depan Mako Brimob kembali dibuka.

Aksi solidaritas ojek online (ojol) yang digelar di depan Mako Brimob, Manahan, Solo, Jumat (19/8/2025), berakhir ricuh. Ribuan orang yang berada di luar Mako Brimob melempari batu hingga botol ke arah aparat kepolisian. Aparat TNI juga diturunkan meminta massa membubarkan diri. Pantauan di lokasi pagar mako Brimob manahan rubuh, batu-batu berserakan.

Pada demonstrasi yang dilangsungkan pada Jumat, aparat kepolisan menembakkan gas air mata ke massa demo solidaritas ojek online (ojol) yang digelar di depan Mako Brimob, Manahan, Solo, Jumat (19/8/2025). Aksi massa ojol ini merupakan lanjutan dari protes atas meninggalnya Affan Kurniawan (21), driver ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis polisi. Aparat menembakkan gas air mata sekitar pukul  15.38 WB untuk memukul mundur massa yang sejak pukul 13.30 WIB memadati depan Mako Brimob Solo.
Massa yang dipukul mundur terlihat kocar kacir, mereka berlarian. Bahkan gas air mata juga di dempatkan di Jalan KS Tubun tepat di samping timur Mako Brimob yang berseberangan dengan area Shelter Manahan Solo.