Kronologi Pekerja Tewas Tertimbun saat Penelitian BRIN Sesar Aktif di Demak

- Polisi selidiki penyebab longsor yang menewaskan pekerja harian lepas saat penelitian sesar aktif di Demak.
- Kronologi kejadian dari BPBD Demak: korban tertimbun saat menggali tanah, evakuasi dilakukan dengan alat sederhana dan berat.
- Peristiwa tersebut menambah catatan risiko penelitian lapangan di kawasan rawan longsor di jalur sesar aktif Kendal-Demak.
Demak, IDN Times – Seorang pekerja harian lepas tewas tertimbun tanah longsor saat membantu penelitian sesar aktif bersama tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Dukuh Sendang Delik, Desa Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (25/9/2025).
1. Polisi selidiki penyebab longsor

Korban bernama Ahmad Zaedun (55), warga Desa Sumberejo. Ia meninggal dunia saat sedang memasang alat pendeteksi gempa bersama dua rekannya. Polres Demak masih menyelidiki penyebab longsor dan prosedur keselamatan kerja yang diterapkan dalam penelitian tersebut.
“Di tempat kejadian perkara ada tiga orang, terdiri dari dua pekerja dan satu peneliti BRIN. Dua orang selamat, yakni satu pekerja dan peneliti, sedangkan satu pekerja meninggal dunia,” kata Kasat Reskrim Polres Demak, Iptu Anggah Mardwi Pitriyono, Jumat (26/9/2025).
“Keterangan dari pihak BRIN masih kita mintai. Untuk jenazah tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena pihak keluarga tidak mengizinkan,” imbuhnya.
2. Kronologi kejadian dari BPBD Demak

Sekitar pukul 13.30 WIB, ketiga pekerja menggali tanah berukuran sekitar 7 meter panjang, 1,5 meter lebar, dan kedalaman 2 meter. Saat itu, korban Ahmad sempat tertimbun sebatas pinggang. Rekan-rekannya berusaha menolong secara manual, tetapi longsor susulan terjadi sehingga Ahmad terkubur lebih dalam.
Tim gabungan dari BPBD Demak, Basarnas, dan aparat desa segera diterjunkan setelah laporan masuk pukul 14.00 WIB. Evakuasi dimulai pukul 14.30 WIB menggunakan alat sederhana, lalu dilanjutkan dengan alat berat karena kondisi tanah labil.
“Sekitar pukul 16.10 WIB korban ditemukan tertimbun di kedalaman 1,5 meter, namun nyawanya sudah tidak tertolong. Dua pekerja lain selamat dan langsung mendapat perawatan medis,” ungkap Kabid Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Demak, Suprapto dilansir Antara.
3. Rawan longsor di jalur sesar aktif

Peristiwa tersebut menambah catatan risiko penelitian lapangan di kawasan rawan longsor. Jalur sesar aktif yang melintasi Kendal, Semarang, hingga Demak dikenal memiliki struktur tanah labil sehingga berpotensi memicu bencana, terutama saat dilakukan penggalian.
“Diduga struktur tanah yang labil membuat pekerja terjebak di dalam lubang karena material longsor,” ujar Suprapto.
Untuk diketahui, BRIN meneliti sesar aktif di wilayah tersebut untuk memasang alat deteksi gempa. Pemasangan alat dilakukan untuk memperkuat mitigasi bencana, mengingat Jawa Tengah merupakan wilayah rawan gempa tektonik.