Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tbc
Pemerintah Kota bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan Studi Pra-Pilot Layanan Satu Atap (One Stop Service/OSS) Tuberkulosis di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kamis (4/9/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Intinya sih...

  • Pemerintah Kota dan Kementerian Kesehatan meluncurkan Layanan OSS TBC di Puskesmas Bangetayu, Semarang

  • Program nasional bertujuan mempercepat eliminasi TBC di Indonesia dengan target bebas TBC pada tahun 2030

  • Layanan OSS TBC juga hadir di dua puskesmas lainnya di Semarang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan Studi Pra-Pilot Layanan Satu Atap (One Stop Service/OSS) Tuberkulosis di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kamis (4/9/2025). Program nasional ini berupaya untuk mempercepat eliminasi TBC di Indonesia, dengan target bebas TBC pada tahun 2030. 

1. Targetkan 10.000 peserta CKG plus

Pemerintah Kota bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan Studi Pra-Pilot Layanan Satu Atap (One Stop Service/OSS) Tuberkulosis di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kamis (4/9/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Studi pra-pilot OSS TBC dilaksanakan mulai bulan Agustus hingga Desember 2025 di dua kota, yakni Semarang dan Bogor. Untuk di Semarang, layanan ini hadir di tiga Puskesmas, yaitu Puskesmas Bangetayu, Ngaliyan, dan Gunungpati, dengan target 10.000 peserta Cek Kesehatan Gratis Plus (CKG Plus).

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, upaya dari Layanan Satu Atap atau OSS Tuberkulosis ini karena TBC masih menjadi tantangan besar di Indonesia, yang menempati urutan kedua tertinggi di dunia setelah India dan Tiongkok.

“Di Kota Semarang sendiri, jumlah kasus TBC hingga pekan ini tercatat sebanyak 3.698 kasus. Melalui studi pra-pilot ini, kami bertekad memperkuat layanan kesehatan primer agar warga dapat terdeteksi lebih dini, mendapatkan pengobatan lebih cepat, dan memutus rantai penularan,” ungkapnya, Jumat (5/9/2025).

2. Layanan tersedia di puskesmas tanpa rujukan

Pemerintah Kota bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan Studi Pra-Pilot Layanan Satu Atap (One Stop Service/OSS) Tuberkulosis di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kamis (4/9/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Kota Semarang sendiri, lanjut Agustin, menargetkan capaian yang lebih cepat, yakni eliminasi TBC di tahun 2028.

Selanjutnya, melalui program OSS Tuberkulosis, warga akan mendapatkan layanan inovatif, yang pertama Tes Cepat Molekuler menggunakan usap dahak atau usap lidah, dengan hasil pemeriksaan hanya dalam hitungan menit. Kedua, rontgen pintar berbasis kecerdasan buatan (AI), yang mampu membaca foto toraks secara otomatis untuk mendeteksi kelainan paru. Semua layanan tersedia di satu Puskesmas tanpa rujukan, sehingga pasien langsung mendapatkan pelayanan komprehensif dan gratis.

“Inilah yang kami sebut layanan kesehatan modern, cepat, mudah, dan gratis. Cukup sekali datang ke Puskesmas, masyarakat bisa mendapatkan pemeriksaan lengkap tanpa harus berpindah tempat, ini baru 3 Puskesmas yang terpilih tadi yakni Puskesmas Bangetayu, Puskesmas Ngaliyan, dan Puskesmas Gunung Pati. Mudah-mudahan akan menyusul Puskesmas lainnya,” lanjut Agustina.

3. Manfaat layanan bisa dirasakan masyarakat

Pemerintah Kota bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan Studi Pra-Pilot Layanan Satu Atap (One Stop Service/OSS) Tuberkulosis di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kamis (4/9/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Salah satu Kader dari Kelurahan Bangetayu Wetan sangat antusias menyambut program Pemerintah Kota Semarang ini.

“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya program dari Pemerintah Kota Semarang. Harapan kami kegiatan seperti ini terus berlanjut, karena manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, warga Bangetayu, Joko mengaku senang karena pemerintah tidak hanya hadir memberi kebijakan, tapi juga benar-benar turun ke masyarakat.

‘’Semoga kegiatan ini semakin mempererat hubungan antara pemerintah dan warga,” tuturnya.

Kota Semarang menaruh perhatian serius pada penguatan fasilitas kesehatan primer. Selain menghadirkan layanan OSS TBC, Pemkot Semarang juga sedang memfinalisasi pembangunan layanan rawat inap di Puskesmas Bangetayu. Hal ini bertujuan untuk memastikan warga mendapatkan akses layanan kesehatan dasar yang semakin lengkap dan dekat dengan tempat tinggal.

Editorial Team