Longsor Banjarnegara Merusak Irigasi, Kerugian Pertanian Rp2,9 M

- Longsor di Banjarnegara merusak irigasi dan lahan pertanian
- Kerugian mencapai Rp2,9 miliar, termasuk 30 ekor sapi dan 250 kambing tertimbun
- Gubernur Jawa Tengah akan melakukan langkah-langkah penanganan pascabencana dan pemulihan warga Situkung
Banjarnegara, IDN Times - Bencana tanah longsor yang menimpa Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, tidak hanya merusak rumah dan menelan korban jiwa, tetapi juga menelan hewan ternak serta merusak lahan pertanian dan irigasi.
Kepala Desa Pandanarum, Misrod mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan, diperkirakan ada sebanyak 30 ekor sapi dan 250 kambing tertimbun material longsor, dengan total kerugian mencapai Rp640 juta.
Sementara itu, kerugian di sektor pertanian warga mencapai Rp2,999 miliar meliputi padi, cabai, tomat hingga kapulaga. Serta kerusakan irigasi sekitar Rp50 juta.
Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan, pendataan ternak sudah dilakukan. Pihaknya juga akan segera melakukan langkah-langkah penanganan pascabencana.
“Bagi mereka yang ternaknya hilang nanti didata, kami bantu recovery,” ujar Luthfi saat melakukan kunjungan di lokasi tanah longsor Banjarnegara, Senin (17/11/2025).
Luthfi menegaskan pemulihan warga Situkung harus mencakup seluruh aspek, termasuk mata pencaharian.
“Ini bukan sekadar tempat tinggal—kebutuhan sandang, pangan, papan, dan pekerjaan warga harus dipikirkan bersama,” ucapnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara berdampak pada rumah roboh 30 unit, rumah terdampak : 195 unit, warga terdampak 823 jiwa, warga terisolir 2 jiwa, dalam pencarian (diduga hilang) 27 Jiwa, dan luka-luka sebanyak 10 Jiwa.
Hingga kini, jumlah pengungsi mencapai 823 jiwa. Adapun korban meninggal dunia sebanyak 2 jiwa.anegara,


















