Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sampah botol plastik jenis PET di pabrik daur ulang Prevented Ocean Plastic Indonesia di Semarang (IDN Times/Dhana Kencana)

Semarang, IDN Times - PT Prevented Ocean Plastic lndonesia (POPI) membuka pabrik Aggregation Center (AC) di Semarang, Jawa Tengah sebagai pusat pengolahan daur ulang botol plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate).

Pabrik yang mendapat dukungan pendanaan dari Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (US Agency for International Development/ USAID) tersebut ditargetkan dapat mendaur ulang sampah botol plastik sebanyak 700–800 ton per bulan.

1. Mendekatkan pengumpul sampah untuk daur ulang

Commercial Director Prevented Ocean Plastic Indonesia (POPI), Daniel Lawrence usai peresmian pabrik daur ulang di Semarang. (IDN Times/Dhana Kencana)

Pabrik daur ulang sampah botol plastik berstandar Internasional tersebut merupakan yang ketiga setelah sebelumnya POPI membuka di Tangerang dan Sukabumi. Selanjutnya, tahun 2023 akan dibuka AC di Makassar dan tahun 2024 di Samarinda. 

Commercial Director Prevented Ocean Plastic Indonesia (POPI), Daniel Lawrence mengatakan, keberadaan AC untuk mendekatkan kelompok masyarakat pengumpul sampah botol plastik, mulai dari para pemulung, pegiat bank sampah hingga pelaku di Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) di Semarang dan sekitarnya, dengan pusat daur ulang.

Hal itu untuk membantu mencegah kebocoran sampah botol plastik masuk ke lautan. Pasalnya, selama ini sirkuler atau keberlanjutan dari pengelolaan sampah botol plastik masih mandek pada tempat pendaurulangan yang masih terbatas dan belum banyak di Indonesia.

"Selama 5 tahun ke depan, POPI menargetkan akan ada 35 AC di seluruh Indonesia. Pendekatan POPI ini lebih applicable, sehingga secara bisnis dan pendekatan sosial bisa berjalan beriringan. Selama ini bottleneck-nya ada di jauh atau tidak adanya lokasi daur ulang. Makanya, sampah botol plastik yang sebenarnya bisa bernilai ekonomi, tidak lagi ada ekonomis harganya," katanya usai acara peresmian pabrik tersebut kepada IDN Times, Kamis (27/7/2023).

2. Ekspor daur ulang ke Eropa

Editorial Team

Tonton lebih seru di