May Day 2025 di Semarang Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

- Peringatan Hari Buruh Internasional di Semarang berubah ricuh saat massa berpakaian hitam melempari polisi dengan batu dan potongan kayu.
- Kedua kelompok buruh dari KASBI dan KSPI awalnya mengadakan aksi damai dengan sembilan tuntutan kepada Gubernur Jawa Tengah.
- Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon untuk membubarkan massa setelah situasi tidak terkendali, namun kedua kelompok buruh tidak terlibat dalam kericuhan tersebut.
Semarang, IDN Times - Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang awalnya berlangsung damai di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (1/5/2025), berubah menjadi ricuh menjelang sore. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon setelah sekelompok massa berpakaian serba hitam melempari aparat dengan batu, potongan kayu, dan pagar besi.
1. Ricuh menjelang malam hari

Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB itu mulanya diisi dengan orasi damai oleh para buruh dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Kedua kelompok buruh menyuarakan sembilan tuntutan kepada Gubernur Jawa Tengah, termasuk pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan pencabutan UU Cipta Kerja.
Ketegangan mulai muncul sekitar pukul 17.00 WIB. Sekelompok orang berpakaian serba hitam, dengan wajah tertutup kain, datang dan mulai berulah. Mereka memprovokasi situasi dengan melempar botol, batu, hingga potongan pagar ke arah aparat yang sedang berjaga di halaman kantor gubernur. Bahkan, mereka sempat membarikade gerbang kantor dengan potongan besi pagar.
"Polisi sudah memberikan peringatan agar tertib seperti peserta aksi buruh lainnya, tetapi tidak diindahkan. Maka kami terpaksa melakukan penanganan sesuai prosedur," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi.
2. Sejumlah demontrans diamankan

Karena situasi tidak terkendali, polisi Semarang menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Beberapa demonstran tampak berlarian menyelamatkan diri ke arah Jalan Pahlawan, sementara yang lain sempat diamankan dan dibawa menggunakan truk dalmas.
Dari pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah kendaraan taktis disiagakan di sekitar lokasi sejak sore. Polisi juga melakukan penyisiran di area kompleks perkantoran gubernur hingga pukul 18.00 WIB untuk memastikan situasi benar-benar aman.
Kericuhan terjadi setelah para buruh dari KSPI dan KASBI membubarkan diri secara tertib. Mereka tidak terlibat dalam kericuhan yang terjadi setelah pukul 17.00 WIB.
"Kelompok yang mengenakan pakaian hitam ini bukan dari serikat buruh, belum jelas siapa mereka," ungkap salah satu petugas pengamanan.
3. Polisi selidiki massa berpakaian hitam

Menjelang malam, situasi di sekitar Jalan Pahlawan Semarang mulai kondusif setelah polisi berhasil memukul mundur massa ricuh. Polisi masih melakukan penjagaan ketat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kericuhan susulan.
Polisi memastikan, penyelidikan terhadap aktor-aktor di balik kericuhan akan terus dilakukan. Mereka akan menelusuri rekaman CCTV dan mendalami motif massa berpakaian hitam yang membuat suasana May Day di Semarang berujung ricuh.