Semarang, IDN Times - Jumlah para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Semarang yang akan disuntik vaksin Sinovac akan dibatasi. Dalam kurun waktu sehari, proses vaksinasi hanya akan dilakukan bagi 45 nakes.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memantau kesiapan vaksinasi di sejumlah puskesmas dan rumah sakit Kota Semarang.
Ganjar mengatakan nantinya di setiap titik terdapat sebanyak 15 nakes yang divaksin. "Sistemnya sudah dibangun dengan baik, per titik yang melakukan vaksinasi, jumlahnya dibatasi kira-kira 3 kali 15 orang perhari. Jadi, sehari hanya sekitar 45 orang," ujar Ganjar dalam keterangan yang didapat IDN Times, Rabu (13/1/2021).
Pihaknya menyatakan saat ini penerima vaksin sudah terdaftar secara online. Ganjar mengklaim mereka akan mendapatkan barcode lengkap dengan tempat vaksinasi dan jam pelaksanaannya.
Ketika mengecek Puskesmas Pandanaran dan RSUD KRMT Wongsonegoro, ia mengaku sudah melihat persiapan yang matang. Terutama pada proses penyediaan mekanisme antrean, meja pendaftaran, alat pengecekan kesehatan, tempat vaksinasi dan ruang tunggu khusus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Pihaknya bilang Kepala Dinkes Kota Semarang dan Kepala Dinkes Jateng sudah kerjasama dengan sejumlah puskesmas dan rumah sakit.
"Kalau dari sisi prosedur, saya kira tidak sulit karena mereka sudah berpengalaman. Ini kan sebenarnya sama dengan saat kita melakukan imunisasi pada anak-anak, jadi tidak terlalu sulit," cetusnya.
"Tapi meski vaksin sudah ada, tidak berarti protokol kesehatan mlempem ya. Jangan sampai, tetap protokol kesehatan mesti ketat," imbuhnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menambahkan pada proses vaksinasi tahap pertama, pelaksanaannya ada di 37 puskesmas, 19 rumah sakit serta satu Balkesmas.
Untuk nakes yang bakal divaksin mencapai 18.000 lebih. "Kami buat sistem antriannya, jadi tidak berkerumun. Satu sesi kami batasi 15 orang," katanya.