OJK Solo Gelar Financial Expo dan Puncak BIK Solo Raya 2025 Wonogiri

29 Okt 2025, 19:27 WIB

Larasati Rey

Kegiatan FIN EXPO yang digelar OJK Surakarta di Wonogiri. (Dok/OJK Surakarta)

Intinya sih...

Dorong Akses Keuangan untuk UMKM dan Masyarakat
Wakil Bupati Wonogiri menekankan pentingnya akses inklusi keuangan bagi masyarakat.
Kepala OJK Solo menjelaskan peningkatan inklusi keuangan sebagai bagian penting dari kebijakan pembangunan nasional.
Kolaborasi untuk Capaian Inklusi Keuangan Nasional
OJK akan bersinergi dengan pemerintah daerah, FKIJK, asosiasi, akademisi, hingga pelaku industri jasa keuangan.
Selama periode BIK di Solo Raya: 264 kegiatan literasi dan inklusi, 46.140 peserta, Rp97,

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Wonogiri, IDN Times – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Solo Raya. Salah satunya melalui kegiatan Financial Expo (FinExpo) dan Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Solo Raya 2025 yang digelar di Sport Tourism Center Pringgondani, Wonogiri, pada 24–26 Oktober 2025.

Kegiatan ini melibatkan 18 Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) se-Solo Raya serta 6 pelaku UMKM Kabupaten Wonogiri. Puncak acara BIK digelar pada 25 Oktober 2025, dan dihadiri berbagai pihak, mulai dari Kepala OJK Solo Eko Hariyanto, Wakil Bupati Wonogiri Imron Rizkyarno, Sekda Wonogiri FX Pranata, Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Solo Raya Pramudjianto, hingga perwakilan Bank Indonesia Solo dan TPAKD se-Solo Raya.

1. Dorong Akses Keuangan untuk UMKM dan Masyarakat

Kegiatan FIN EXPO yang digelar OJK Surakarta di Wonogiri. (Dok/OJK Surakarta)

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wonogiri Imron Rizkyarno menekankan pentingnya pemanfaatan akses inklusi keuangan secara optimal bagi masyarakat.

“Perluasan akses keuangan harus dimanfaatkan secara maksimal agar dapat mendorong perkembangan UMKM dan mendukung terwujudnya Kabupaten Wonogiri yang Berdaya Saing, Maju, dan Sejahtera,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala OJK Solo Eko Hariyanto menjelaskan bahwa peningkatan inklusi keuangan menjadi bagian penting dari kebijakan pembangunan nasional.

“Pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan sebesar 91% pada tahun 2025, 93% pada 2029, dan 98% pada 2045, sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2025–2029 dan RPJPN 2025–2045,” jelas Eko.

2. Kolaborasi untuk Capaian Inklusi Keuangan Nasional

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Karola G)

Eko menegaskan bahwa OJK akan terus bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, FKIJK, asosiasi, akademisi, hingga pelaku industri jasa keuangan.

“OJK bersama Kementerian dan Lembaga terkait telah menginisiasi bulan Oktober sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK) untuk memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat,” tambahnya.

Selama periode BIK yang berlangsung sejak September hingga Oktober 2025, OJK mencatat capaian positif dari kegiatan literasi dan inklusi yang dilakukan di Solo Raya:

Kegiatan Literasi dan Inklusi sebanyak 264 kegiatan.
Jumlah peserta sebanyak 46.140 orang.
Pembukaan rekening/polis/efek sebanyak 11.884.
Penyaluran kredit/pembiyaan sebanyak Rp 97,94 miliar.

3. Sebanyak 4.500 Pengunjung Ramaikan FinExpo.

Kegiatan FIN EXPO yang digelar OJK Surakarta di Wonogiri. (Dok/OJK Surakarta)

Sepanjang pelaksanaan FinExpo dan Puncak BIK Solo Raya 2025, tercatat sebanyak 4.500 pengunjung hadir di lokasi acara. Dari kegiatan tersebut, terealisasi 369 transaksi, penyaluran kredit/pembiayaan senilai Rp301,49 juta, serta 361 komitmen pembukaan rekening dan produk keuangan baru.

Tak hanya itu, sebanyak 278 konsultasi dan permintaan informasi keuangan juga dilakukan masyarakat — mencerminkan tingginya minat terhadap layanan keuangan formal di wilayah Solo Raya.