Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pertamax Green 95, Bahan Bakar Bioetanol yang Makin Dilirik Warga Solo

IMG_9664.jpeg
Pegawai Pertamina menunjukkan warna ungu pada bahan bakar bioetanol (Pertamax Green 95). (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Pertamax Green 95, bahan bakar baru dari bioetanol di Solo, laris terjual dengan rata-rata 150 liter per hari.
  • Animo masyarakat meningkat karena harga kompetitif dan kesadaran akan pelestarian lingkungan.
  • Produk ini menjadi langkah konkret Pertamina untuk mendukung pengurangan emisi dan transisi energi nasional.

Surakarta, IDN Times - Usai resmi beroperasi pada 7 Juli 2025, produk bahan bakar baru yakni Pertamax Green RON 95 langsung mendapat perhatian dari warga Solo. Penjualan bahan bakar hasil dari pengembangan energi terbarukan dari bioetanol ini mengalami peningkatan penjualan setiap harinya.

Animo masyarakat yang menggunakan Pertamax Green meningkat.

IMG_9655.jpeg
Pelayanan Pertamax Green 95 di SPBU Pedaringan, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Direktur Operasional Perumda Pedaringan Solo, Suryo Baruno mengatakan animo masyarakat terhadap produk Pertamax Green ini terbilang bagus. Setiap harinya penjualan di Pertamax Green 95 di SPBU 44.571.28 Pedaringan rata-rata 150 an liter.

“Alhamdulillah per 7 juli beroperasi, jadi sekitar 20 hari penjualan Pertamax Green di Kota Surakarta ini sebesar 3.110 liter jadi rata2 150 liter per hari,” ujarnya saat diwawancara pada Senin (28/7/2025).

Lebih lanjut Suryo meyakini jika penjualan Pertamax Green akan terus meningkat, ditambah masyarakat yang makin sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan.

“Tapi kami yakin kedepannya ini jadi alternatif juga, masyarakat animonya tinggi dari hari ke hari, dari minggu ke minggu ini growth (tumbuh),” jelasnya.

Harga kompetitif dan kesadaran akan pelestarian lingkungan jadi alasan.

IMG_9648.jpeg
Nozzel Pertamax Green 95 berwarna ungu. (IDN Times/Larasati Rey)

Selain unggul dengan menggunakan bahan bioetanol, Suryo mengatakan harga penjualan Pertamax Green 95 yang selisihnya tidak jauh dari produk tipe Pertamax Turbo 98 dan Pertamax 92, membuat masyarakat lebih memilih gunakan bahan bakar ramah lingkungan.

“Pangsanya otomatis pengendara yang gasoline. Mereka yang sadar akan ramah kingkungan. Kalau harga Rp 13.250 liter selisih 250 perak dibandingkan dengan Pertamax Turbo 98 terus selisih 750 dibandingkan dengan Pertamax 92,” jelasnya.

SPBU Pedaringan sendiri menjadi satu-satunya SPBU uang menjual produk Pertamax Green 95, dan produk bahan bakar dari etanol ini dinilai sejalan dengan visi dan misi Perumda PAU Pedaringan dalam mewujudkan energi hijau.

“Karena salah satu visi kami kan, Pedaringan juga ingin mewujudkan ramah lingkungan berusaha dagang dodolan (jualan) bensin tapi juga peduli dengan lingkungan, pelestarian lingkungan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang konsumen Rois (50) asal Banjarsari, Solo mengaku jika performa mesin mobilnya menjadi lebih baik usai mengkonsumsi Pertamax Green 95. Ia sudah langganan mengggunakan Pertamax Green sejak awal beroperasi di SPBU Pedaringan.

“Ramah lingkungan karena terbuat dari etanol, mesin performa makin bagus, karena pembakatan sempurna dan tenaganya bagus,” ujar Rois.

Komitmen Pemkot Solo hadirkan bahan bakar ramah lingkungan.

IMG_9665.jpeg
Wakil Walikota Solo, Astrid Widayani meninjau operasional Pertamax Green 95 di SPBU Pedaringan, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, mengatakan hadirnya bahan bakan ramah lingkungan di SPBU milik BUMD Pemkot Surakarta ini sebagai komitmen nyata transformasi energi lokal. Ia juga mengapresiasi kepercayaan Pertamina memilih Kota Solo sebagai lokasi pengenalan produk unggulan tersebut.

"Ini bukan sekadar peluncuran produk baru, tetapi langkah nyata menuju transformasi energi lokal. Pertamax Green adalah simbol komitmen kita bersama untuk energi bersih, menekan emisi karbon, dan mendukung pencapaian SDGs," pungkasnya

Pertamax Green Ron 95 merupakan bahan bakar berkualitas tinggi yang mengandung bioetanol dari tetes tebu. Kandungan bahan ini menjadikan Pertamax Green lebih ramah lingkungan dibanding BBM konvensional. Produk ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus mendorong masyarakat untuk beralih ke energi terbarukan.

Kehadiran Pertamax Green menjadi langkah konkret Pertamina untuk mendukung pengurangan emisi dan transisi energi nasional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us