Purbalingga, IDN Times - Para petugas medis yang bertugas merawat pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 menyampaikan keluh kesahnya terkait risiko tugas yang mereka jalani terhadap keluarga di rumah. Mereka menilai merawat PDP berisiko tinggi terpapar virus corona dan berpotensi menularkan pada anggota keluarga di rumah.
Mereka meminta mess atau semacamnya sebagai tempat menginap setelah bertugas merawat PDP COVID-19. Sebab, di daerah lain pemkab juga menyiapkan tempat khusus untuk para tenaga medis yang bekerja di ruang isolasi.
Hal ini diungkapkan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (29/3). Tiwi mengatakan, untuk mengantisipasi kemungkinan paparan COVID-19 terhadap keluarga, maka Pemkab Purbalingga menyiapkan Owabong Cottage sebagai tempat menginap para petugas medis.
"Karena pada saat seperti ini hotel juga tutup. Daripada nganggur, lebih baik dimanfaatkan untuk tujuan kemanusiaan," kata dia.
Tiwi mengatakan, pada tahap pertama disiapkan 20 kamar dengan kapasitas 40 orang di bagian belakang. Namun jika dibutuhkan, maka akan ditambah 20 kamar lainnya yang ada di depan. Mereka juga mendapatkan layanan makan selama menginap di Owabong.
"Sore ini sudah bisa digunakan," ujar Tiwi, Minggu (29/3).
Selain kamar, Pemkab Purbalingga juga menyiapkan bus khusus untuk mengangkut tenaga medis tersebut dari rumah sakit ke cottage dan sebaliknya. Layanan ini juga untuk meminimalisasi kontak antara tenaga medis dengan warga.
"Kami berharap, dengan kebijakan ini keluarga dan petugas medis yang berjuang di garda terdepan merawat pasien COVID-19 bisa bekerja dengan tenang," kata dia.
Bambang Adi, Manajer Humas Owabong mengatakan, kamar telah disipkan sesuai perintah bupati. Selanjutnya, manajemen Oeabong Cottage akan menyiapkan perlengkapan untuk memastikan protokol kesehatan berjalan.
"Karena petugas kebersihan kamar akan kami lengkapi dengan APD," ujar Tiwi.